Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subianto saat memusnahkan narkoba di Mapolda Kaltim, belum lama ini. (dok)
Balikpapan, Diswaykaltim.com – Jalur perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara) dan Malaysia menjadi pintu masuk narkoba. Tak sedikit pelaku kejahatan menyelundupkan narkoba lewat jalur tersebut. Seperti kasus 65 Kg sabu yang diungkap Polda Kaltim, baru-baru ini. Barang haram itu dibawa dari Malaysia ke Kaltim melalui jalur darat.
Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subianto tak menampik hal tersebut. Ini diketahuinya setelah berkomunikasi kepada Busman (33) dan Andry Saputra (32), pelaku pemilik 65 Kg sabu yang diamankan Polda Kaltim.
"Di sana banyak jalur tikus,” ujarnya.
Selain jalur darat, tambah Subianto, jalur laut juga rawan. Ini terjadi lantaran laut terbilang sepi ketimbang darat. Pelaku mengira laut lebih aman karena minim petugas.
Ia memastikan memperketat pengawasan di kedua jalur tersebut. Supaya tidak ada celah bagi gembong narkoba.
“Saya selaku Pangdam Vl Mulawarman akan memperketat daerah perbatasan,” tegasnya.
Saat ini terdapat 900 prajurit TNI. Yang disiagakan di jalur perbatasan. Para prajurit ini dilengkapi dengan senjata ringan. Baik senjata api maupun tajam.
“Kami hanya menggunakan senjata ringan. Tidak bisa menggunakan senjata berat untuk menindak pelanggaran di perbatasan,” tutup Subianto. (bom/hdd)