Bentuk Kelompok, Guru Kunjungi Murid; Inovasi Proses Belajar Mengajar Siswa Baru di PPU

Jumat 19-06-2020,22:45 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

PENAJAM, DiswayKaltim.com - Tahun ajaran baru 2020 di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dipastikan masih belum berjalan normal. Sebab situasi pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) masih menyelimuti daerah yang sebagian lokasinya ditunjuk menjadi ibu kota negara yang baru ini.

Dapat dipastikan, proses belajar mengajar akan berjalan dengan sistem dalam jaringan (daring). Adapun penerapan protokol kesehatan atau biasa disebut new normal dalam kegiatan di sekolah diyakini belum dapat berjalan optimal dalam waktu dekat. Apalagi untuk siswa baru.

"Kita saja sebagai orang tua belum tentu bisa disiplin. Apalagi anak-anak yang baru bersekolah. Kelas 1 dan 2 yang masih rindu dengan suasana bermain," ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Alimuddin ditemui Disway Kaltim di ruangannya, Jumat (19/6).

Namun begitu, sistem belajar jarak jauh tak lantas menjadi solusi maksimalnya proses belajar. Pasalnya, peserta didik baru khususnya murid Sekolah Dasar (SD) dinilai masih membutuhkan sentuhan langsung dari guru di tahap awal.

"Kami sudah merumuskan kebijakan terkait itu. Tinggal kita implementasi dan perdalam lagi," ujarnya.

Salah satunya ialah, tiap orang tua diminta saat ini dan seterusnya untuk berperan aktif dalam pola belajar anak. Utamanya dalam hal membaca dan menulis.

Disdikpora PPU akan mensosialisasikan kurikulum yang meski diterapkan. "Kurikulum sama dengan normal. Yang berbeda itu bagaimana mengimplementasikan kurikulum itu dalam kegaitan belajar," jelas Alimuddin.

Tujuannya agar target serta sasaran kinerja guru maupun siswa dapat tercapai. Pun, pihaknya berinovasi untuk melakukan pendampingan. "Dalam rumusan itu, kita akan melakukan kunjungan, visit ke rumah siswa," ucapnya.

Dalam satu kelas standar, rencananya akan dibagi dalam 4 kelompok belajar. Adapun satu guru nantinya akan menangani 7 sampai 8 siswa.

Dalam penerapan pola itu pihaknya juga akan tetap berpedoman pada protokol kesehatan. "Sambil terus kita evaluasi. Paling tidak, anak ini bisa membaca dan menulis. Saya targetkan itu kepada guru-guru," tegasnya.

Disdikpora PPU juga akan mengalokasikan anggaran yang bersumber dari Bosnas dalam penerapan pola ini.

Lebih lanjut, di satu sisi Alimuddin juga menyadari tugas yang akan diemban guru akan semakin berat. "Tentu akan klenger, terlalu berat jika visit satu per satu. Meski satu bulan ada satu pertemuan," tukasnya.

Jadi, pihaknya akan mengatur jadwal untuk para guru mulai kelas 1 sampai kelas 6. Adapun masing-masing dari mereka akan mendapatkan jatah untuk mengajar baca tulis siswa baru secara berkelompok.

"Itu salah satu inovasi kami yang akan dilaksankan ke depan. Pada saat proses tahun ajaran baru sudah berjalan," tutup Alimuddin. (rsy/ent)

Tags :
Kategori :

Terkait