Padahal pemerintah daerah belum mengeluarkan edaran resmi terkait dibukanya kembali tempat wisata.
Seperti kondisi terkini di Pantai Nipah-Nipah, Jumat (12/6) sore. Pantai yang sebelum masa pandemi ini kerap dikunjungi warga PPU, mulai didatangi warga luar daerah bertamasya.
"Karena saya lihat tidak ada larangan untuk berkunjung. Sudah tidak ada spanduk penutupan juga saya lihat," ungkap salah seorang pengunjung, Tri.
Kendati begitu, pengunjung yang datang terlihat taat dengan protokol kesehatan. Seperti tidak berkerumun serta menggunakan masker.
"Ya, takut juga dengan Corona. Tapi bosan juga. Yang penting tetap jaga jarak kan," ungkapnya.
Begitu pula para pedagang yang ada di obyek wisata pantai yang terkenal indah ini. Pihaknya mengaku tidak memiliki pilihan lain selain kembali membuka dagangannya.
"Susah juga pak. Kami tidak punya pemasukan kalau tidak buka," tutur salah seorang pedagang yang enggan namanya diwartakan.
Kendati begitu, sebagian pedagang tetap menyediakan tempat sanitasi untuk pengunjung yang datang.
"Kami sempat berunding dengan pedagang lain. Akhirnya kami putuskan untuk buka," imbuhnya.
Sebelumnya, telah ada imbauan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU 23 Maret lalu menindaklanjuti edaran bupati PPU. Terkait untuk menutup beberapa objek wisata semasa pandemi COVID 19.
"Semoga dengan adanya imbauan tersebut, warga PPU khususnya dapat menahan diri untuk tidak berkunjung atau berkumpul sementara waktu di objek-objek wisata tersebut," kata Plt Kepala Disbudpar PPU Andi Israwati beberapa waktu lalu.
Penutupan sementara ini bertujuan agar dapat membantu program Pemerintah memutus mata rantai tersebarnya COVID-19. "Dimohon kerjasamanya, demi keamanan dan kenyamanan kita. Sayangi diri anda sayangi keluarga serta kerabat kita," ujarnya.
PPU memiliki beberapa tempat wisata yang biasa ramai dikunjungi. Seperti Pantai Nipah Nipah, obyek wisata Mangrove Kampung Baru, Pantai Tanjung Jumlai, Pantai Corong, Pantai Gelora Api Api, Wana Wisata Api Api dan Penangkaran Rusa Api Api. (rsy/eny)