Warga dan Peternak Ayam di PPU Hasilkan Kesepakatan

Selasa 09-06-2020,23:30 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

PENAJAM, DiswayKaltim.com – Keluhan warga soal banyaknya lalat dari peternakan ayam dibahas dalam musyawarah desa.

Pemerintah Desa Girimukti, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menggelar pertemuan tersebut, Senin (9/6/2020).  Musyawarah dihadiri sebagian warga dan pemilik peternakan.

Serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) PT Ceomas selaku perusahaan mitra peternak di wilayah Girimukti.

Yanto, salah seorang warga mengeluhkan lalat sering kali masuk ke wilayah permukiman. Khususnya saat musim panen ternak dan musim hujan. "Kami minta solusi agar hal ini tidak  terus terjadi," ungkapnya.

Adapun Heriyanto, salah seorang peternak yang memiliki kandang di sekitaran wilayah straat 1 Girimukti mengatakan akan melakukan berbagai upaya untuk melakukan pembenahan. 

"Selama ini kami telah melakukan upaya optimal terkait serangga lalat ini. Tapi, namanya lalat kami juga kesulitan," ujarnya.

Namun begitu, ia menuturkan sangat mendukung adanya pertemuan tersebut. "Dari pertemuan ini, kami jadi merasa terbantu untuk bersama menemukan solusi terbaik," ucapnya.

Dalam pertemuan juga turut dibahas kelanjutan usaha para peternak. Pasalnya, hingga saat ini warga sekitar masih keberatan dengan adanya kandang ayam tersebut jika masalah ini belum terselesaikan.

Musyawarah yang digelar di ruang pertemuan desa ini berakhir dengan adanya perjanjian antara ketiga belah pihak. "Ada beberapa pernyataan yang harus pelaku usaha lakukan," kata Kepala Desa Hendro Jatmiko Sormin.

Di antaranya, lanjut Hendro, sesuai arahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU ialah perbaikan sarana dan prasarana kandang ayam. Seperti drainase dan pengelolaan limbah ternak.

"Pokoknya, kandang harus diperbaiki sesuai standarnya," tegasnya.

Kemudian, peternak dibantu oleh perusahaan mitra akan memberikan obat pembunuh lalat di sekitar areal kandang ayam. Mekanismenya, pestisida lalat tersebut diaplikasikan dari kandang dengan areal 50 meter.

Lalu, setiap kendaraan yang mendistribusikan hasil panen diharapkan untuk dilakukan penyemprotan disinfektan untuk mengurangi jumlah lalat.

"Yang terakhir, peternak dan perusahaan berkomitmen untuk menjalin harmonisasi antar warga," ujarnya.

Adapun Hendro berharap dengan adnaya pertemuan ini mampu memperbaiki hubungan antar warga. Pun, agar masalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Tags :
Kategori :

Terkait