"Biasanya 35 hari sudah bisa panen, ini karena hujan terus, gak ada matahari. Ya mundur," keluhnya.
Meski begitu, Niko optimistis, setelah cuaca kembali normal dan pandemi COVID-19 berakhir. Bisnisnya bisa kembali berjalan.
Alumni Diploma 3 Manajemen Lingkungan Politeknik Negeri Samarinda ini, juga sudah merencanakan target bisnis ke depan. Ia menyebut ingin meningkatkan produksi jenis sayur hidroponik lain selain selada.
"Sementara ini fokus selada. Kalo sudah cukup, merambah sayuran lain. Karena pasarnya ada," pungkasnya. (krv/yos)