Kutim Sudah Punya PCR, Uji Sampel Cukup Dua Hari

Sabtu 30-05-2020,12:15 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Sangatta, Diswaykaltim.com – Pengujian sampel orofaring (swab test) sudah bisa dilakukan mandiri di Kutim. Deteksi positif COVID-19 pun bisa dilakukan lebih cepat. Itu setelah RSUD Kudungga Sangatta memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Dengan alat ini pengujian sampel hanya memakan waktu paling lama dua hari. Sebelumnya, sampel swab pasien dikirim ke ke Institute of Tropical Disease (ITD) Unair, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan, Pengendalian Penyakit Surabaya, dan Rumah Sakit Universitas Brawijaya.

"Hanya butuh waktu maksimal dua hari, petugas medis akan mampu menentukan status ODP maupun PDP terkonfirmasi positif COVID-19 atau tidak. Dengan demikian kita tidak harus berlama-lama menentukan orang itu sakit atau tidak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kutim Bahrani Hasanal, Jumat (29/5) kemarin.

PCR yang dimiliki Pemkab Kutim ini mampu melakukan pengecekan sekira 12 hingga 15 orang. Nantinya, semua pasien yang sudah dirawat di RSUD Kudungga Sangatta bakal dites ulang menggunakan PCR berdasarkan rekomendasi dokter spesialis paru-paru.

"Yang dirawat menjadi lama itu karena menunggu hasil uji swabnya keluar. Karena setidaknya dua kali uji swab dengan hasil negatif barulah pasien boleh pulang. Bayangkan berapa lama waktu menunggu itu karena dikirim keluar daerah. Sekarang kita sudah punya sendiri. Jadi akan mempersingkat waktu juga," pungkasnya.

Masyarakat bisa menggunakan fasilitas ini. Dengan biaya uji swab mandiri kisaran Rp 400 ribu untuk sekali periksa. Harga tersebut sesuai untuk menentukan hasil diagnosa pada saat pandemi COVID-19 ini. Dengan jaminan hasil pemeriksaan ini lebih valid.

Sementara itu, jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus bertambah. Enam pasien dinyatakan sembuh, Jumat (29/5) kemarin berdasarkan hasil uji swab. Meskipun ada kasus tambahan KTM 40 yang baru saja dinyatakan positif COVID-19.

Melihat kasus sembuh yang semakin bertambah, Bahrani mengatakan, ada kemungkinan kasus COVID-19 di Kutim mulai melandai. Tracing terhadap klaster telah dilakukan secara maksimal dan saat ini mulai bisa dikendalikan.

Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Kutim sempat berada di zona ungu dengan total kasus 40 orang terkonfirmasi positif.

Adapun data pasien terbaru yang dinyatakan sembuh yakni pasien perempuan KTM 8 (23), KTM 18 (44), KTM 26 (49). Sementara pasien laki-laki KTM 21 (26), KTM 34 (57). Kelimanya merupakan dari klaster gowa.

Sedangkan KTM 10 (59) pelaku perjalanan dari Pare-Pare merupakan kasus terkonfirmasi sembuh, setelah pemeriksaan swab 2 kali berturut-turut negatif.

Sementara untuk kasus tambahan KTM 40 (53) warga Kecamatan Bengalon yang merupakan imam masjid. Tidak memiliki riwayat perjalanan namun kontak erat dari pasien KTM 39. (fs/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait