Bupati Kutim Ismunandar menerima perwakilan AGPAII Kutim di rujab, Jumat (2/8/2019) malam.
Sangatta, DiswayKaltim.com - Bupati Kutai Timur Ismunandar mengatakan, tonggak pembangunan suatu bangsa dan daerah adalah moral dan mental yang didapatkan dari pendidikan agama.
Hal ini juga dibutuhkan Pemkab Kutai Timur untuk pembangunan yang berkelanjutan dari generasi ke generasi. Pendidikan agama sebagai pondasi dasar pembangunan, kata Ismu-sapaan bupati, tidak bisa ditawar lagi.
Untuk itu, lanjutnya, keberadaan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) di Kutai Timur sangat diperlukan dalam mendukung program Gerbang Desa Madu. Apalagi dewasa ini ia menilai banyak generasi muda mulai jauh dari agama.
"Ini bahaya, dan modal dasar pembangunan adalah mentalitas moral serta mentalnya. Dan ini hanya bisa didapat dari pendidikan agama baik di luar atau di dalam sekolah. Tidak bisa ditawar-tawar lagi itu," ungkap Ismu, saat menerima perwakilan AGPAII Cabang Kutim di rumah jabatan kompleks perkantoran Pemerintahan Kabupaten Kutai Timur, Bukit Pelangi, Sangatta, Jum'at ( 2/8/2019 ) malam.
Sementara itu Ketua AGPAII Cabang Kutai Timur Rusini menjelaskan, guru-guru agama Islam yang tergabung dalam AGPAII tercatat sekitar 600 orang. Jumlah itu tersebar di seluruh kecamatan dan desa di Kutai Timur.
Terkait program, AGPAII sudah menggelar MTQ tingkat pelajar se-Kutai Timur dan akan mengirimkan delegasi pada perhelatan MTQ pelajar se-Kalimantan Timur.
"Kami juga mengimbau agar guru-guru agama Islam di Kutai Timur bisa membantu program pembangunan pemerintah Kabupaten Kutai Timur terutama iman dan takwa generasi muda sebagai penerus pembangunan bangsa dan negara serta Kutai Timur," pesannya.
AGPAII merupakan wadah komunikasi bagi guru pendidikan agama Islam di Kutai Timur untuk berdiskusi dan menyampaikan aspirasi. Dalam waktu dekat akan diadakan pelantikan Dewan Pengurus Daerah AGPAII Kabupaten Kutai Timur masa bakti 2019 - 2024. (*/eny)