Bandara Mulai Beroperasi, Pemkot Antisipasi agar Tak Kecolongan

Jumat 15-05-2020,23:56 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Petugas memeriksa setiap pengendara dari luar daerah di pintu masuk Kota Bontang. Tiap pendatang diwajibkan mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan. (Ichwal/Disway Kaltim) Bontang, Diswaykaltim.com - Pos jaga di pintu masuk Kota Bontang, Kalimantan Timur, mulai diperketat. Petugas mengantisipasi “kecolongan” pendatang dari luar Bontang menyusul beroperasi kembalinya bandara di Kaltim. Setiap pengendara ditanya oleh dua orang petugas. Terkait riwayat perjalanan mereka. Petugas juga memeriksa suhu tubuh pendatang. Pendatang dari sejumlah daerah yang terjangkit mendapat perlakuan khusus. Mereka diminta mengisi formulir lengkap. Berikut identitas serta tujuannya ke Bontang. "Kita lebih perketat lagi. Karena bandara sudah mulai beroperasi," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang Kamilan, Jumat (15/5/2020). Ia menambahkan, saat ini seluruh akses pintu masuk ke Bontang hanya dibuka melalui pos tugu selamat datang. Secara otomatis, setiap pendatang wajib diperiksa oleh petugas. Protokol kesehatan setiap pendatang wajib dilakukan. Mereka dituntut mengenakan masker. Sebelum masuk ke Bontang. "Untuk klaster-klaster tertentu langsung tes rapid," ungkapnya. Pemkot Bontang sudah melonggarkan aktivitas di dalam kota. Pos jaga di dalam kota ditiadakan. Namun, pengawasan dan pemeriksaan di pos pintu masuk diperketat. Kamilan mengaku, sejauh ini petugas berupaya ekstra agar setiap pendatang tetap termonitor. Sebelum tiba di rumah. Petugas tetap harus berjaga kendati menjalani ibadah puasa. Tantangan ini seharusnya membawa kesadaran bagi setiap warga. Bahwa ada petugas dari garda depan berupaya menjaga agar tidak terjadi transmisi lokal COVID-19 di Bontang. "Seharusnya ini menjadi pelajaran bersama. Justru kita harus menunda kunjungan ke luar daerah. Demi kepentingan bersama," ungkapnya. Karena itu, ia mengajak warga menunda mudik lebaran tahun ini. Pasalnya, transmisi lokal di sejumah daerah berpotensi menular pada setiap warga yang mudik. "Kalau tidak penting sekali jangan dululah. Karena demi kebaikan bersama," pungkasnya. (wal/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait