Pemkab PPU Harap Alat PCR Balikpapan Segera Dioperasikan

Jumat 15-05-2020,12:54 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Wakil Bupati PPU Hamdan Pongrewa saat diwawancarai awak media terkait perkembangan penanganan kasus corona di Benuo Taka. (DOK. DISWAY KALTIM) Penajam, Diswaykaltim.com - Pemkab PPU sangat berharap alat canggih untuk mendeteksi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di RS Pertamina Balikpapan segera beroperasi. Alat Polymerase Chain Reaction (PCR) itu telah tiba sejak akhir Maret 2020. Namun hingga kini belum beroperasi. Karena masih proses instalasi dan perizinan dari Kementerian Kesehatan. “Itu baru tahap instal, pemasangan, dan tahap uji coba,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) PPU Arnold Wayong, Rabu (13/5/2020). Berdasarkan informasi yang diterimanya, alat tersebut sudah bisa menerima sampel dari beberapa daerah di Kaltim sejak 6 Mei lalu. “Tapi ternyata belum juga. Kita tidak tahu kapan,” ucapnya. Selama ini, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 PPU harus mengirim sampel swab pasien ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) di Surabaya. Hasilnya diketahui setelah tujuh sampai sepuluh hari. Apalagi saat ini proses pengiriman sering kali terhambat. Waktu untuk mengetahui hasil swab pun bakal lebih panjang. Akibatnya, pasien sering tak sabar. Karena terlalu lama menunggu hasil pemeriksaan swab. “Mudah-mudahan bisa cepat beroperasi. Saya sangat berharap. Supaya yang dari Kaltim bisa dekat saja. Kalau di Balikpapan, dekat sekali. Kita tinggal menyeberang saja,” ungkap Arnold. Senada, Wakil Bupati PPU Hamdan Pongrewa menuturkan, hasil pengujian sampel swab sangat penting bagi percepatan penanganan COVID-19 di PPU. Pasalnya, kepastian status pasien menentukan penanganan yang akan diberikan tim medis. “Sangat membantu sekali. Kasihan juga nanti pasien menunggu lama,” katanya. Sejauh ini, pihaknya selalu menentukan status pasien berdasarkan tes cepat (rapid test). Sedangkan penggunaan metode rapid test belum sepenuhnya akurat. “Yang sebenarnya secara kasat mata kondisi fisiknya sehat saja. Cuma karena hasil rapid reaktif, jadi harus menunggu sekian hari. Karena proses pengiriman yang terlalu lama,” tambah Hamdan. Karena itu, ia meminta pemerintah pusat segera mendorong pengoperasian alat tersebut. “Kalau (operasi alat PCR di) Balikpapan bisa lebih cepat, lebih baik,” pungkasnya. (rsy/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait