Imbas Refocussing Anggaran, Proyek Masjid Terapung Diprediksi Molor

Proyek pembangunan masjid Terapung di Kampung Selambai, Kelurahan Lok Tuan, Kecamatan Bontang Utara diprediksi molor akibat keterbatasan anggaran. (ist) ============== BONTANG, Diswaykaltim.com - Lanjutan proyek pembangunan tahap ke-II Masjid Terapung di Kampung Selambai, Kelurahan Lok Tuan, Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) bakal molor. Sebab, kemampuan anggaran untuk membiayai proyek masjid ikonik ini minim. Pasalnya, Pemkot Bontang hanya mampu menyuntik Rp 16 miliar dari kebutuhan proyek sebesar Rp 34 miliar. Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Aji Erlynawati menjelaskan alokasi anggaran tahap II proyek lanjutan Masjid Terapung tahun ini sebesar Rp 34 miliar. Dana tersebut sudah tertuang di Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun anggaran 2020. Hanya saja, kebijakan Gubernur Kaltim Isran Noor mengurangi belanja konstruksi membuat skema anggaran berubah. Hal itu ditambah dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk merasionalisasi anggaran. "Setelah terbit SKB kita pangkas dana untuk proyek (masjid) jadi Rp 16 miliar atau nyaris setengah anggaran seharusnya," ujar Aji. Pun demikian, pihaknya belum bisa memastikan tak ada pemangkasan lanjutan dari proyek tersebut. Sebab, sampai saat ini APBD-Penyesuaian dari Kemendagri belum diterima Pemkot Bontang. Dihubungi terpisah, Kadis Dinas Pekerjaan Umum Taviv Nugroho mengatakan pekerjaan diprediksi tetap berjalan. Hanya saja, tak seperti target sebelumnya. Semula target proyek tahap II akan mengerjakan bagian konstruksi dari masjid atau capaian progres senilai 80 persen. Sebab sebelumnya, pembangunan tahap awal yakni pondasi telah menyerap 40 persen. "Kalau tahap awal pembangunan pondasi kan sudah," ujar Taviv. Hanya saja akibat keterbatasan anggaran saat ini diperdiksi pekerjaan tak bisa rampung sesuai target yang ditentukan. (Wal/Byu)