BPJAMSOSTEK Raih Bronze Medal di Asia Sustainability Reporting Awards

Jumat 08-05-2020,13:47 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Evi Afiatin (IST)

SINGAPURA, DISWAY - BPJAMSOSTEK berhasil menyabet Bronze Medal dalam kategori Laporan Terbaik Sektor Publik pada kegiatan Asia Sustainability Reporting Awards (ASRA) pada 29 April 2020, ajang penghargaan bergengsi untuk pembuatan laporan keberlanjutan bagi lembaga dan perusahaan.

“Meskipun belum diwajibkan oleh regulator, dalam dua tahun terakhir kami membentuk tim yang berdedikasi untuk mempersiapkan laporan terintegrasi berkelanjutan dan mengikuti ajang penghargaan ASRA sebagai bagian dari proses feed back bagi kami,” ungkap Evi Afiatin, Direktur Keuangan BPJAMSOSTEK.

“Tahun lalu, kami hanya masuk sebagai finalis ajang ASRA. Alhamdulillah tahun ini meraih Bronze Medal untuk kategori Best Sustainability Report for Public Sector. Ini merupakan capaian yang membanggakan dan buah manis kerja keras tim lintas direktorat,” tambahnya.

Para pemenang merupakan hasil seleksi ketat dari 461 laporan dari 16 negara se-Asia. Dari seluruh laporan masuk, diseleksi lebih lanjut menjadi 80 besar dari 13 negara yang memperebutkan total 19 kategori penghargaan.

Turut diundang H.E. Niclas Kvarnstrom, Duta Besar Swedia untuk Singapura sebagai tamu kehormatan pada seluruh rangkaian yang dilaksanakan secara virtual, dampak dari pandemik COVID-19. Kegiatan dihadiri lebih dari 200 pemimpin perusahaan atau lembaga, pakar dan praktisi dibidang sustainability report, akademisi, kedutaan besar, serta asosiasi pengusaha.

Dalam sambutannya, Kvarnstrom mengatakan, saat ini menaruh perhatian penuh terhadap pentingnya transparansi laporan lembaga, karena sangat berpengaruh terhadap penyelesaian masalah-masalah global. Sebuah lembaga mampu bertanggung jawab terhadap penyelesaian permasalahan tentu akan menjadi contoh dianut sekitarnya.

Para investor mulai menaruh perhatian lebih terhadap tingkat kinerja keberlanjutan sebuah perusahaan. Maka dari itu, sustainability reporting menjadi sebuah sarana penting dalam menyampaikan sebuah lembaga mengatasi masalah-masalah ekonomi, lingkungan, bahkan sosial.

Direktur Pengelola CSRWorks International dan penggagas ASRA, Rajesh Chhabara mengatakan, pandemik COVID-19 yang tak terduga telah mengingatkan dunia bisnis, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam menciptakan kondisi positif dan saling menguatkan. Kesadaran lingkungan, sosial dan pemerintahan menjadi dasar dalam menciptakan sebuah keberlanjutan yang baik tiap lembaga.

ASRA sebagai ajang penghargaan bergengsi untuk sustainability reporting, terus mengembangkan kualitas dan ciri khasnya dalam menggalakkan persaingan sehat antar kompetitor dalam meraih penghargaan.

Sistem penjurian independen dalam menentukan peraih gold, silver dan bronze medali, untuk laporan-laporan yang masuk. Selain itu, juri menggunakan sistem evaluasi ketat selama proses penilaian. Proses penilaian terbagi menjadi tiga putaran dalam menentukan yang terbaik dalam setiap kategori. Untuk menilai kualitas laporan, para juri secara komprehensif melihat bagaimana reputasi lembaga diantara para pemangku kepentingannya.

“Kami mengadopsi framework integraterd report yang dikeluarkan IIRC dan framework yang dikeluarkan GRI (Global Reporting Initiatives). Bagi kami pembuatan laporan merupakan sebuah perjalanan dari ketidaksempurnaan yang berproses, untuk terus mengalami perbaikan. Diawali dengan connecting the dots yang sudah ada, kami harapkan untuk laporan tahun 2020, merupakan satu kesatuan antara strategi institusi, rencana kerja dan kinerja keberlanjutan,” lanjut Evi

BPJamsostek berkomitmen mendukung pemerintah mencapai target pembagunan berkelanjutan (SDGs), melalui program kerja yang teringrasi bagian dari program kerja operasional institusi. Antara lain berkontribusi pada pengurangan kemiskinan (reduced poverty), yaitu melindungi kurang lebih 41 juta pekerja dari risiko finansial melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan dan program return to work.

Tujuannya, membantu pekerja mengalami kecacatan karena kecelakaan kerja dapat kembali bekerja. Sejak diluncurkan 2016, telah diikuti oleh 880 peserta, di mana 743 peserta telah berhasil kembali bekerja.

“Kami mendukung kesehatan masyarakat yang berkualitas (good health & wellbeing) lewat program promotive dan preventive dengan anggaran yang terus ditingkatkan 2020 ini, kami alokasikan sekitar Rp. 20 Miliar, serta mendukung pendidikan berkualitas (quality education) lewat program training vokasi para karyawan ter-PHK dengan anggaran 2020 sekitar Rp. 260 Miliar”, pungkas Evi. ***/JUN

Tags :
Kategori :

Terkait