Pemkab Kutim Minta Sisa Alumni Ijtima Gowa Segera Cek Kesehatan

Rabu 29-04-2020,13:44 WIB
Reporter : Bayu
Editor : Bayu

Bupati Kutim Ismunandar (tengah) didampingi Wabup Kutim Kasmidi Bulang (kanan) dan Sekda Kutim Irawansyah (kiri) saat di media center. (ist) ================ Sangatta, Diswaykaltim.com - Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) terus memantau perkembangan COVID-19. Berdasarkan data Selasa (28/4/2020) kemarin, pasien terkonfirmasi positif di Kutim sudah 17 orang. Sementara Pasien Dengan Pengawasan (PDP) 35 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) 438 orang. Dari jumlah tersebut, alumni Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia, Gowa, Sulawesi Selatan. Menjadi penyumbang paling banyak terkonfirmasi COVID-19. Bahkan penderitanya berasal dari beberapa kecamatan di Kutim. Seperti Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Muara Wahau, Long Mesangat, Kaubun, dan Kongbeng. Untuk itu, Bupati Kutim Ismunandar menegaskan agar seluruh alumni Ijtima Gowa untuk segera melakukan cek kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat (Fasyankesmas) terdekat. Bukan tanpa alasan. Mengingat dari 130 orang alumni Ijtima Gowa di Kutim, baru 95 yang ikut rapid test. "COVID-19 ini bukan bakteri yang berjalan dengan sendirinya. Tetapi virus yang dibawa dan menyebar melalui manusia pula. Tentu kehati-hatian dan juga kesadaran kita sangat dibutuhkan dalam hal ini. Maka dari itu, segeralah pergi ke pusat kesehatan," pinta Ismu, akrab disapa. Ismu juga mengimbau, bagi masyarakat yang merasa pernah melakukan perjalanan dari luar kota atau pernah kontak erat dengan pasien virus COVID-19, sebaiknya berinisiatif melapor. Atau setidaknya jangan menolak ketika hendak dijemput dan diperiksa. Demi kebaikan bersama agar. Sehingga tidak menularkan kepada masyarakat lainnya. "Jangan menolak ketika hendak di isolasi. Tapi kenyataannya ada saja yang bersangkutan tidak mau. Bahkan saat mau diperiksa kesehatannya, juga tidak mau karena merasa dirinya baik-baik saja. Lalu ketika di test, swab positif,” cetus Bupati. Tak hanya itu, yang paling harus diwaspadai adalah orang tanpa gejala (OTG) COVID-19. Menurut Ismu, orang-orang tersebut yang enggan memeriksakan diri ke pusat kesehatan. Namun sejauh ini Klaster Gowa masih yang menjadi penyumbang terbanyak pasien COVID-19. (FS/Byu)

Tags :
Kategori :

Terkait