Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Diskes PPU, dr Eka Wardana.
Penajam, DiswayKaltim.com - Jumlah temuan kasus penderita HIV/AIDS di Penajam Paser Utara (PPU) meningkat. Dinas Kesehatan (Diskes) Penajam Paser Utara (PPU) mencatat, terdapat 74 kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome Tahun 2019 ini. Naik dari tahun sebelumnya, sebanyak 62 kasus.
Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Diskes PPU, dr Eka Wardana, mengungkapkan bahwa kasus yang ditemukan itu didominasi laki-laki. Dari sejumlah kasus tersebut, diidentifikasi penularan virus terjadi melalui hubungan seksual.
“ODHA (penderita HIV) paling banyak berada di Kecamatan Penajam. Kebanyakan penderitanya masih berusia produktif,” ujarnya.
Menurutnya, Diskes PPU saat ini terus berupaya menemukan kasus-kasus HIV melalui screening pada ibu hamil dan penderita TBC serta orang-orang yang berpotensi lainnya.
“Kita memonitor sepenuhnya, untuk ibu hamil tes HIV terlebih dahulu, agar kasus-kasus dapat cepat kita ketahui. Dengan harapan bayi dalam kandungan tidak terjangkit,” tuturnya.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa dari jumlah kasus tersebut, pihaknya terus memonitor penderita HIV di PPU. “Virus ini menyerang kekebalan tubuh seseorang, sehingga daya tahan tubuhnya menurun. Kita lakukan pendekatan ke ODAH bahwa hal ini bukan lah akhir,” ujarnya.
Pria yang dikenal ramah ini, menjelaskan bahwa kebanyakan kasus ODHA meninggal dunia karena stres, depresi dan merasa hal tersebut adalah akhir.
“Kita lakukan pendekatan prersuasif, komunikasi dan mendengarkan keluhan mereka, serta memfasilitasi mereka melakukan cek kesahatan secara rutin,” ujarnya.
Dalam hal ini, yang paling rawan terjangkit, kata Eka, adalah pelaku disorientasi seksual, seperti suka sesama jenis. “Kita berharap hal seperti ini dapat rutin memeriksakan kesahatanya”.
Perlu diketahui, umur penderita HIV/AIDS di PPU berkisar 25 - 49 tahun. Jika mengacu kepada teori fenomena gunung es di mana penderita angka kesakitan yang ditemukan jauh lebih sedikit ketimbang yang belum terdata. Artinya, jumlah penderitanya bisa jauh lebih banyak dari angka temuan itu. (syd/dah)