Siap-Siap, Samarinda Segera Masuki Puncak Pandemi COVID-19

Sabtu 25-04-2020,16:09 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Ismed Kosasih. (M4/boy)

Samarinda, DiswayKaltim.com - Samarinda segera memasuki puncak pandemi COVID-19. Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes)  Samarinda Ismed Kosasih.

Ismed mengatakan dari hulu dan hilir, Samarinda seluruhnya akan memasuki puncak.

"Tinggal kita siap apa tidak, tentunya di sisi kesehatan," katanya, Sabtu (25/4/2020) di Samarinda, Kaltim

Ia melanjutkan, puncak pandemi berdasarkan penghitungan Diskes Samarinda akan terjadi dalam kurun waktu dua sampai empat minggu mendatang. Ismed juga mengatakan kalau Diskes sudah mengantisipasi.

"Peran di hulu Samarinda yang sudah bekontribusi banyak menahan laju puncak pandemi, sehingga hitungan kami mudah mudahan tidak meleset," terangnya.

Ia menjelaskan jika jumlah pasien yang dideteksi dengan yang diisolasi bisa sesuai dengan kemampuan tenaga kesehatan Diskes Samarinda, maka pihaknya tidak akan kewalahan.

"Salah satu bentuknya seperti membuka Rumah Sakit (RS) Karantina COVID-19 di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes). RS ini mampu menampung hingga 80 pasien dalam pengawasan (PDP)/terkonfirmasi COVID ringan. Jadi dari awal kita sudah mengantisipasi," jelasnya.

Lebih lanjut RS Karantina COVID-19 itu juga dibangun agar ketika puncak pandemi terjadi, tenaga medis RSUD AWS dan RS IA Moies memiliki stamina yang cukup. Untuk merawat pasien yang statusnya sedang hingga berat.

"Sekali lagi ini perhitungan manusia, saya tidak mau mendahului atau optimisme yang berlebihan, paling tidak dengan kapasitas RS Karantina ini Insyaallah kita mampu melewatinya," lanjutnya.

Ismed juga mengklaim bahwa sejauh ini perhitungan Diskes Samarinda sejauh ini sesuai dengan kejadian yang terjadi di Kota Tepian. Ismed menjelaskan prinsip dasar penanganan COVID-19 adalah Physical distancing, Work From Home (WFH), perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dan selalu menggunakan masker jika  aktivitas di luar rumah.

"Sehingga kita dapat mendelay selama mungkin transmisi lokal dan juga mencegah kematian (zero death) di Samarinda," tegasnya.

Ismed menuturkan saat ini pasien COVID-19 yang di rawat di RSUD AWS dan IA Moeis di Samarinda tidak ada yang tergolong berat. Pasien bisa dikatakan berat jika membutuhkan ventilator.

"Saat ini tidak ada," pungkasnya. (M4/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait