Disebutkannya, yang bersangkutan berinisial S, dan memiliki kontak erat dengan seluruh pasien positif yang tengah menjalani perawatan di RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb.
“Dia juga satu mobil saat pulang ke Berau, dengan pasien positif,” ujarnya.
Saat dilakukan RDT, hasilnya menunjukkan positif. Namun, yang bersangkutan keberatan untuk dirujuk ke RSUD, untuk menjalani isolasi. Kendati demikian, pihaknya juga masih melobi yang bersangkutan, agar mau ikut ke RSUD dan dilakukan swab.
“Kami masih terus negosiasi agar dia mau ikut untuk swab,” tuturnya.
Lanjutnya, yang bersangkutan telah diinstruksikan untuk karantina mandiri, hingga pasien positif yang dirawat dinyatakan sembuh. “Kami beri ultimatum dengan yang bersangkutan,” tegasnya.
Jika yang bersangkutan terciduk melakukan kegiatan di luar rumah, maka pihaknya akan bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk mengevakuasi yang bersangkutan.
“Masih terus kami nego, kalau masih tidak mau. Bisa jadi akan kami lakukan paksa, karena yang bersangkutan tidak kooperatif,” bebernya.
Selain itu, Iswahyudi juga mengatakan, bahwa rombongan yang positif ini datang ke Berau dengan dua mobil. Keseluruhannya telah dilakukan RDT, dan beberapa hasilnya menyatakan negatif. Kendati demikian, dengan adanya penambahan kasus seperti ini, maka besar kemunginan semuanya akan dilakukan swab.
“Ini wacana kami, bisa jadi mereka terpapar juga,” terangnya.
Ketika ditanya soal terjadinya transmisi lokal, karena penambahan positif COVID-19? Dibantah oleh Iswahyudi.
Sementara itu, terkait perkembangan kondisi pasien KN di RSUD dr Abdul Rivai. “Kondisinya jauh lebih baik,” pungkasnya.(*)