Bupati Berau Kritik Keras RSUD dr Abdul Rivai: Saya Malu Sudah Resmikan IGD Tanpa Sekat

Jumat 12-12-2025,15:29 WIB
Reporter : Maulidia Azwini
Editor : Tri Romadhani

BERAU, NOMORSATUKALTIM Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menyampaikan kritik keras terhadap kualitas layanan dan tata kelola Gedung Walet di RSUD dr Abdul Rivai.

Ia menilai rumah sakit rujukan utama di Bumi Batiwakkal itu masih jauh dari standar minimal pelayanan kesehatan.

Sorotan itu mencuat setelah Sri menemukan kondisi pelayanan yang tidak memenuhi kenyamanan pasien, terutama di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang tidak memiliki pembatas antar pasien.

Padahal, keberadaan sekat, kata Sri, merupakan standar dasar yang wajib dipenuhi semua rumah sakit di Indonesia.

“Saya sangat malu sebenarnya ketika harus meresmikan gedung yang di dalam IGD-nya tidak ada sekat antara pasien yang satu dengan yang lainnya. Padahal itu kewajiban dasar setiap rumah sakit,” ujar Sri belum lama ini.

BACA JUGA:Eks Gedung Pariwisata Berau Diusulkan Jadi Rumah Aman Korban Kekerasan

Ia menekankan bahwa pengelolaan rumah sakit tidak boleh sekadar menyelesaikan pembangunan fisik, tetapi memastikan seluruh fasilitas benar-benar siap memberikan pelayanan sesuai SOP.

Menurutnya, masih banyak detail teknis yang mestinya mendapat perhatian, namun justru terlewatkan.

“RSUD dr Abdul Rivai ini satu-satunya rumah sakit di kota ini selain yang di Talisayan. Karena itu, pengelolaannya harus betul-betul maksimal dan menjamin semua pelayanannya layak,” kata Sri.

Sri mengaku momen peresmian gedung itu beberapa waktu lalu meninggalkan rasa malu baginya.

Ia menemukan sejumlah fasilitas dasar yang seharusnya sudah tersedia sejak awal justru belum siap atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

BACA JUGA:Miliki Satelit Sendiri, Layanan Perbankan BRI Kini Jangkau Plosok Negeri dan Wilayah 3T

“Kalau saya tahu sebelumnya, saya tidak akan meresmikan rumah sakit pengembangan itu. Saya malu,” tegasnya.

Sri menilai kondisi tersebut menunjukkan lemahnya pengawasan, baik dari pihak manajemen rumah sakit, kontraktor, maupun perangkat daerah yang mengawal proyek tersebut.

Karena itu, Sri mengungkapkan telah melibatkan Dewan Pengawas dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memastikan pembenahan berjalan secara menyeluruh.

Kategori :