BACA JUGA:Dipaksa Berhemat Rp 64 Miliar, Dinkes Balikpapan Hentikan Sementara Pembelian Alkes Baru
Umumnya disalurkan langsung dua bulan sekaligus, yaitu 20 kilogram, serta ditambah 4 liter minyak goreng.
Penyaluran dilakukan sekaligus karena dalam pengalaman pelaksanaan sebelumnya, paket bantuan yang diterima masyarakat berdampak nyata dalam menekan tekanan inflasi lokal.
"Biasanya kalau sedang menerima paket bantuan, mereka tidak membeli SPHP lagi, sehingga berdampak signifikan terhadap penurunan inflasi," jelas Siradj.
BACA JUGA:Pemkot Balikpapan Lakukan Pengawasan Pangan Jelang Nataru, Ini Hasilnya
Sisa 130 ton cadangan pangan untuk Balikpapan sebenarnya sudah siap disalurkan.
Namun, pemerintah masih menunggu minyak goreng tiba di pelabuhan Balikpapan untuk memenuhi mekanisme penyaluran paket bantuan yang harus dikirim dalam satu set.
"Mudah-mudahan besok sudah bisa bongkar dan segera kita salurkan sisanya yang 130 ton untuk Kota Balikpapan. Karena harus satu paket, minyak dan beras," ungkapnya.
Menurut informasi yang diterima Siradj, kapal pengangkut minyak goreng sudah berada di pelabuhan namun masih mengantre sandar.
Ia pun berharap proses bongkar muat dapat selesai dalam waktu dekat agar penyaluran bantuan dapat segera dilakukan.
Dalam kegiatan monitoring tersebut, Kemenko Pangan juga menilai kondisi fasilitas penyimpanan di Gudang Bulog Balikpapan telah memenuhi standar keamanan penyimpanan komoditas.
"Dan kami melihat untuk gudangnya juga cukup layak," imbuhnya.
Siradj menegaskan bahwa kualitas pasokan tidak hanya terletak pada ketersediaan stok dan jumlah tonase.
Tetapi juga pada pengelolaan penyimpanan, manajemen pergudangan, dan kesiapan distribusi.
Percepatan penyaluran beras SPHP dan cadangan pangan nasional dilakukan sebagai upaya pengendalian inflasi melalui intervensi pasokan langsung di daerah.
Ia juga mengungkapkan bahwa tantangan pengendalian harga pangan pada akhir tahun semakin kompleks, dipengaruhi oleh lonjakan kebutuhan masyarakat, gangguan logistik dan distribusi, hingga dampak perubahan iklim pada produksi pertanian nasional.