Padi Gogo Diperkenalkan sebagai Alternatif Ketahanan Pangan di IKN

Selasa 02-12-2025,16:42 WIB
Reporter : Chandra
Editor : Hariadi

NUSANTARA, NOMORSATUKALTIM – Upaya peningkatan produktivitas pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN) dilakukan melalui pengenalan varietas unggul Padi Gogo serta penerapan teknologi pertanian konservasi. 

Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN, Setia Lenggono mengungkapkan bahwa langkah ini ditujukan untuk menyesuaikan dengan karakteristik lahan kering yang banyak terdapat di kawasan IKN.

Menurutnya Padi Gogo merupakan komoditas yang umum ditanam petani lokal karena lebih adaptif di lahan kering. 

Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk memperkenalkan varietas unggul ini adalah melalui kegiatan Sosialisasi Pengembangan Lahan Percontohan (Demplot) Budidaya Padi Gogo kepada para petani di Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Kamis (27/11/2025). 

BACA JUGA: 12 Rusa Sambar Dilepasliarkan di Kawasan Hutan IKN

“Acara tersebut menghadirkan perwakilan Otorita IKN, ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB), mitra industri, penyuluh pertanian, dan kelompok tani,” ungkap Setia melalui keterangan resmi tertulisnya, pada Senin (1/12/2025).

Ia menyebut bahwa varietas unggul seperti IPB Gogo 9 dapat menghasilkan hingga 4 ton per hektare, lebih tinggi dibanding rata-rata produktivitas padi gogo lokal yang sekitar 2 ton per hektare. 

Adapun budidaya Padi Gogo, kata Setia, sejalan dengan prinsip pertanian konservasi karena tidak memerlukan pengolahan lahan intensif, dapat ditanam secara tumpang sari, dan tidak mendukung praktik pembakaran lahan.

“Kegiatan sosialisasi tersebut dilanjutkan dengan penyerahan benih kepada petani serta penanaman varietas IPB Gogo 9 di lahan percontohan yang disiapkan Kelompok Tani Maju Bersama Desa Muara Jawa Ulu,” tambahnya.

BACA JUGA: 2 SPPG Beroperasi di Wilayah KIPP IKN, Layani Ribuan Pelajar dari 18 Sekolah

Jika berhasil, pengembangan Padi Gogo akan diperluas ke zona pertanian lain di wilayah pengembangan IKN, dengan target minimal 10 persen kawasan daratan dialokasikan untuk produksi pangan.

Di samping itu, pihak Otorita IKN pun juga berharap dengan pengenalan varietas unggul, penerapan teknologi konservasi, serta keterlibatan berbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. 

“Hasil panen Padi Gogo nantinya direncanakan untuk dipasarkan melalui Pasar Komunitas di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) maupun Food Festival yang rutin digelar,” tegas Setia.

Di samping itu, Guru Besar Agronomi dan Hortikultura IPB, Prof. Suwarto, juga menjelaskan bahwa varietas IPB 9G dipilih karena telah teruji di berbagai daerah. 

BACA JUGA: Nilai Investasi Pembangunan di IKN Sentuh Rp225 Triliun Hingga Oktober 2025

Kategori :