BACA JUGA:Hari Pertama Operasi Zebra di Samarinda, 8 Kendaraan Terjaring Razia
Rohim juga menjelaskan bahwa perbedaan metodologi penilaian kerusakan kerap menjadi sumber persoalan antara warga dan kontraktor.
Ada kalanya pihak teknis menilai cukup memperbaiki bagian yang rusak, sementara warga menilai perbaikan harus dilakukan pada keseluruhan area terdampak.
“Perbedaan sudut pandang seperti ini yang harus kita pertemukan,” tambahnya.
Terkait langkah selanjutnya, Rohim memastikan bahwa rapat dengar pendapat (RDP) akan menjadi tahapan awal sebelum dilakukan inspeksi lapangan.
BACA JUGA:Hari Pertama Operasi Zebra di Samarinda, 8 Kendaraan Terjaring Razia
"RDP dulu. Kita dengar dulu aspirasi masyarakat, kemudian kita minta tanggapan pihak terkait. Setelah itu baru kita putuskan apakah perlu ke lapangan atau cukup selesai lewat mediasi,” tuturnya.
Rohim berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara cepat dan adil tanpa harus memperpanjang proses.