Probebaya 2025 Dorong Ekonomi Warga hingga Rp200 Miliar, Andi Harun: Ini Gerakan Swadaya

Senin 17-11-2025,08:00 WIB
Reporter : Rahmat Pratama
Editor : Hariadi

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) dinilai mampu menggerakkan ekonomi warga Samarinda dengan perputaran dana mendekati Rp200 miliar pada 2025. 

Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan bahwa Probebaya bukan proyek pemerintah, melainkan gerakan swadaya berbasis swakelola masyarakat.

Dalam acara Probebaya Award 2025 di Plenary Hall Sempaja, Sabtu (15/11/2025), Andi menyampaikan bahwa seluruh proses dalam program ini dirancang untuk diputuskan dan dijalankan langsung oleh warga melalui kelompok masyarakat (POKMAS).

“Probebaya ini adalah bentuk kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola. Mulai direncanakan, dilaksanakan, diawasi, hingga dipertanggungjawabkan oleh masyarakat melalui POKMAS,” katanya.

BACA JUGA: Wali Kota Samarida Andi Harun Klarifikasi Berita Hoaks Program Probebaya Langgar Aturan

BACA JUGA: Pemkot Samarinda Tetap Jalankan Probebaya Award, Rp100 Juta per RT Tidak Terdampak Efisiensi

Probebaya mengalokasikan Rp100 juta untuk setiap RT di Samarinda. Dari jumlah tersebut, 60 persen diperuntukkan pembangunan infrastruktur lingkungan seperti perbaikan gang dan drainase. 

Sisanya, 40 persen diarahkan untuk pemberdayaan ekonomi, termasuk budidaya ikan air tawar, hidroponik, dan berbagai UMKM tingkat RT.

Andi menjelaskan, infrastruktur berskala lebih besar seperti jalan kolektor dan arteri tetap menjadi tanggung jawab APBD. Probebaya difokuskan untuk menyelesaikan kebutuhan lingkungan yang sebelumnya banyak tertunda di musrenbang.

“Dulu setiap musrenbang RT-RT itu pada ngomel karena usulannya tidak turun-turun. Sekarang musrenbang tenang, karena sebagian besar sudah bisa dikerjakan melalui Probebaya,” ujarnya.

BACA JUGA: Andi Harun Pastikan Probebaya Lanjut di Periode Keduanya, DPRD Titip Pesan Ini

BACA JUGA: Rencana Relokasi Tiga Sekolah di Samarinda Batal, Pemkot Fokus Penanganan Banjir dan Longsor

Dengan total 1.992 RT, perputaran dana Probebaya diperkirakan mencapai hampir Rp200 miliar setiap tahun. Belanja material dan tenaga kerja yang seluruhnya berasal dari lingkungan sekitar menjadi dorongan ekonomi lokal.

“Di sana akan beli semen, batu, pasir, dan tenaga yang bekerja pun dari lingkungan RT sendiri. Ini bukan hanya pembangunan fisik, tapi trigger ekonomi,” kata Andi.

Menanggapi tudingan markup, Andi menegaskan bahwa Probebaya tidak melalui skema pengadaan pemerintah.

“Probebaya tidak dilaksanakan pemerintah, dilaksanakan masyarakat. Direncanakan lewat rembuk warga. Kelurahan hanya tempat penyimpanan dan pengawasan administrasinya, bukan pelaksana,” tegasnya.

Kategori :