Kutim Alami Kelangkaan Masker, Diduga Ada Praktik Penimbunan

Jumat 20-03-2020,07:17 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Gambar yang memberitahukan masker tak tersedia di salah satu apotek di Jalan Yos Sudarso II Sangatta, Kutim. (FITRIANI/DISWAY KALTIM) Sangatta, DiswayKaltim.com - Merebaknya ancaman virus corona berimbas terhadap ketersediaan masker di Sangatta, Kutim. Di beberapa apotek tidak ada pasokan masker sejak beberapa bulan terakhir. Sedangkan di sebagian minimarket, pasokan masker cukup terbatas. Jika pun ada, warga akan memborongnya. Salah satu penjaga apotek di Jalan Yos Sudarso, Ratna mengatakan, stok masker di apoteknya kosong sejak Januari 2020. Sejak awal tahun, tidak ada pasokan masker dari Pedagang Besar Farmasi (PBF). “Biasanya dibawakan langsung oleh sales PBF. Tetapi sejak masker sudah habis akhir Januari 2020, tidak ada lagi pasokan,” katanya, Kamis (19/3/2020). Menurut Ratna, masker yang berisi 50 lembar di apoteknya dijual Rp 25 ribu per kotak. Biasanya dijual eceran dengan harga Rp 1.000 per masker. “Selama tiga bulan ini sudah tidak ada pasokan masker ke sini. Padahal banyak yang tanya masker. Sehari ini saja ada sekitar 30-an orang yang cari masker,” ucapnya. Salah seorang pembeli di apotek, Elvira (29), hendak membeli masker. Dia mengaku stok masker di beberapa apotek lain juga kosong. Elvira menyebut, terakhir kali dapat membeli satu kotak masker sekitar sebulan lalu. “Sekarang sudah mau habis. Sekarang bingung ke mana beli masker,” ujar perempuan yang mengaku terbiasa memakai masker itu. Stok masker di salah satu minimarket di Jalan Yos Sudarso II juga kosong. Pegawai minimarket yang enggan disebutkan namanya mengaku, pada Rabu (18/3) lalu masih tersedia empat kotak masker. Namun semua masker itu diborong seorang pembeli. Bupati Kutim Ismunandar Ismunandar mengaku sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengecek ada atau tidaknya praktik penimbunan masker di Kutim. Ismu meminta Dinas Kesehatan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk memantau ketersediaan masker dan hand sanitizer di Sangatta. Pasalnya, sejak merebak isu wabah corona, terjadi kelangkaan stok masker di Sangatta. “Kalau sedang kosong, bisa gunakan cara lain untuk pencegahan. Masker hanya untuk pencegahan melalui udara. Tapi rajin mencuci tangan juga perlu. Tak ada hand sanitizer, bisa dengan tisu basah,” pungkasnya. (fs/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait