“Tidak ada program yang berhenti. Semuanya tetap jalan. Hanya cara pelaksanaannya dibuat lebih efisien,” sambungnya.
Ia mencontohkan, pembangunan jalan dan sarana publik akan tetap menjadi prioritas utama karena memiliki efek ganda terhadap ekonomi lokal. Pemerintah juga menyiapkan mekanisme pengawasan agar hasil efisiensi benar-benar terasa.
BACA JUGA:Anggaran Naik Jadi Rp25 Miliar, Pemkab Kebut Penyaluran Beasiswa Kutim Tuntas
“Efisiensi justru membuat kita lebih produktif. Dana yang kecil bisa menghasilkan output yang besar,” ungkapnya.
Langkah ini diharapkan dapat menjaga keberlanjutan pembangunan Kutim tanpa membebani APBD. Pemerintah menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses realokasi anggaran.
“Yang penting semua misi pembangunan tercapai. Kita hanya menyesuaikan besarannya sesuai kemampuan,” pungkasnya.