Cap Jempol Stunting, Inovasi DPPKB Kutim Tekan Keluarga Berisiko Stunting

Sabtu 11-10-2025,07:00 WIB
Reporter : Sakiya Yusri
Editor : Hariadi

“Kami ingin memastikan bahwa setiap program yang berjalan memiliki dampak terhadap peningkatan kualitas keluarga di Kutai Timur,” katanya.

BACA JUGA: Pernikahan Dini Jalur Adat Jadi Sorotan DPRD Kutai Barat, Stunting Tak Kunjung Reda

BACA JUGA: Ketua DWP Kutim Jadi Orang Tua Asuh Balita Stunting

Dalam peluncuran program yang dijadwalkan pada 27 Oktober mendatang, rencananya akan hadir Staf Khusus Kepresidenan dan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur. 

Kehadiran keduanya diharapkan memberi dukungan moral dan memperkuat sinergi lintas sektor.

Junaidi menyebut, kehadiran pejabat pusat dan provinsi juga menjadi bentuk pengakuan terhadap inovasi yang dilakukan Kutai Timur dalam menangani stunting. 

Ia berharap program ini bisa menjadi model bagi daerah lain di Kalimantan Timur bahkan secara nasional.

BACA JUGA: Kutim Buktikan Stunting Bisa Dikendalikan, Turun 8,4 Persen dalam Setahun

BACA JUGA: Pemkab Berau Alokasikan Anggaran Rp178 Miliar untuk Percepatan Penanganan Stunting

“Semoga Cap Jempol Stop Stunting dapat menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi bisa menurunkan angka stunting dan melahirkan generasi Kutim yang lebih sehat,” pungkasnya. 

Kategori :