BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Peredaran narkoba melalui jalur laut membuat banyak pihak khawatir wilayahnya menjadi salah satu sasaran peredaran.
Beberapa Waktu lalu, Polres Parepare, Sulawesi Selatan menangkap pengedar narkotika dengan barang bukti 44 kilogram sabu yang dibungkus dalam kemasan teh China. Pelaku berasal dari Samarinda itu diamankan di Pelabuhan Nusantara, Kota Parepare.
Salah satu yang khawatri adalah Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bontang. Pasalnya, Bontang juga memiliki pintu masuk dari jalur laut.
Mereka tidak ingin ada narkotika yang masuk ke Kota Taman melalui jalur laut sehingga BNNK Bontang memperketat masuknya barang haram itu melalui jalur laut.
BACA JUGA: Pemuda di Bontang Niat Nyuri Motor, Ketahuan, Malah Buang Sabu ke Jalan
Kepala BNNK Bontang, Lulyana Ramdani berkoordinasi dengan pengelola Pelabuhan Bontang, PT Laut Bontang Bersinar (LBB).
BNNK Bontang meminta agar pihak pelabuhan melakukan pencegahan. Salah satu caranya dengan memasang imbauan di berbagai sisi, termasuk melakukan pengamanan untuk kapal yang datang ke pelabuhan tersebut.
Kota Parepare merupakan salah satu daerah asal kapal yang masuk ke pelabuhan Bontang. “Bisa saja kan ternyata ada yang lolos di Pelabuhan Parepare. Jadi, kita amankan dari sini. Agar tidak ada sabu yang masuk ke Bontang,” katanya, Jumat 26 September 2025.
Ia pun mengajak pengelola pelabuhan, Polres Bontang dan Kejaksaan Negeri Bontang untuk melakukan razia terhadap kapal yang datang. Apalagi, dalam waktu dekat, ada kapal dari Kota Parepare yang datang ke Bontang.
BACA JUGA: Nelayan di Bontang Ditangkap Saat Sedang Bungkus Sabu, 32 Bungkus Siap Edar Disita Polisi
“Rencananya besok kita akan melakukan razia gabungan. Tapi ternyata untuk naik ke kapal, harus ada izin dari Pelni sebagai pemilik kapal. Jadi, kami akan membangun komunikasi lagi dengan Pelni agar bisa melakukan pencegahan dari atas kapal yang sandar,” ungkapnya.
Ia pun melihat respons PT LBB cukup bagus terkait hal itu. Bahkan, mereka meminta untuk dilakukan tes urine kepada seluruh pegawai perusahaan tersebut.
“Bagaimana mereka mau melakukan pencegahan, kalau mereka ada yang masih menggunakan narkotika. Jadi, mereka mau bersih-bersih dulu secara internal. Agar mereka bisa kerja fokus untuk mengembangkan pelabuhan Bontang. Mengelola aset negara,” ucapnya.
Menurutnya, peredaran narkotika terbesar melalui jalur darat dan laut. Karena, dua sektor transportasi ini yang sekarang pengamanannya masih kurang.
BACA JUGA: Edarkan Sabu, Pemuda Asal Bontang Tak Berkutik Ditangkap Polisi