Berdayakan Ibu-Ibu Bangun Produksi Olahan, Cara Disperin Samarinda Bangun Home Industry 

Rabu 11-03-2020,16:44 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Peserta kegiatan bimtek Disperin Samarinda sedang mengolah pisang menjadi camilan keripik. (Khajjar/Disway Kaltim) Puluhan ibu-ibu berkumpul di lantai dasar Gedung Graha Ruhui Rahayu, Jalan Ir H Juanda, Samarinda. Mereka bekerja sama membuat makanan olahan pisang. Kegiatan tersebut merupakan praktik Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diinisiasi Dinas Perindustrian Kota Samarinda. ------------------   PARA ibu dari Kelurahan Dadi Mulya ini pun terlihat begitu semangat dan antusias melakukan proses pembuatan keripik pisang. Paulus Ginting, ketua RT 32 Kelurahan Dadi Mulya Kecamatan Samarinda Ulu yang juga hadir sebagai peserta menyebut sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Karena dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk berkarya dan berproduksi. "Kenapa saya ikut? Supaya bisa memberikan support kepada warga. Ayo kita belajar supaya kita ini enggak ketinggalan," katanya kepada Disway Kaltim, Selasa (10/3). Ia pun mendukung untuk melanjutkan kegiatan ini menjadi basis industri di lingkungannya. Dengan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) di bidang pengolahan pisang. "Saya bilang kepada warga, siapa yang mau di-support. Kalau mau kita beli alat nanti menggunakan uang kas. Yang penting aktif," ujarnya bersemangat. Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda Muhammad Faisal menyebut, dari bimtek hari ini diharapkan para peserta dapat mengerti proses produksi yang baik dan benar. Mulai dari pemilihan bahan baku dan pengolahan makanan yang sehat dan higienis. Ia juga menegaskan, bimtek ini akan diproyeksikan untuk menciptakan home industry baru di Samarinda. "Kita akan lakukan pembinaan terus. Jadi tidak selesai hari ini saja. Kita dorong untuk bangun industri," katanya. Pihaknya telah menyiapkan tenaga penyuluh sebagai tim konsultasi dari Seksi Industri Agro untuk memfasilitasi kebutuhan peserta dalam proses produksi nantinya. Seperti pembentukan nama brand, izin, sertifikasi halal, dan Standar Nasional Indonesia (SNI). "Bahkan banyak ide baru yang kita dengar. Ada yang mau mengolah nangka, dan rambutan, macam-macam. Kita dukung semua," ungkap Faisal. Ia menambahkan, tahun ini Disperin memiliki 16 program bimtek dengan beragam pelatihan. Beberapa yang ia sebut di antaranya pelatihan servis air conditioning (AC), tenaga las pagar dan teralis, serta perbaikan handphone khusus wirausaha muda. (krv/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait