Waspada Inflasi Akibat Pembatasan Impor 

Pemerintah berupaya mengendalikan inflasi dengan memenuhi stok kebutuhan pangan. Mengingat sebagian besar pasokan berasal dari luar Balikpapan. Dari pantauan sejauh ini tidak ada lonjakan harga di sejumlah pasar tradisional. (Andi M Hafizh/Disway Kaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com - Tim Advisory dan Pengembangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mengingatkan dampak corona virus disease (Covid-19) pada perekonomian domestik. Dalam keterangannya Selasa (3/3), gangguan pasokan barang sebagai dampak pembatasan impor akibat Covid-19 akan dirasakan dalam beberapa waktu ke depan. Hal itu bakal memantik inflasi. "Selain itu  terdapat beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberi tekanan inflasi," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto. Faktor yang disebut Bimo selain gangguan pasokan barang dampak pembatasan impor adalah cuaca yang belum mendukung. Sehingga memengaruhi produksi dan distribusi di daerah pemasok. Kemudian peningkatan harga emas dunia, risiko kenaikan harga bahan bakar rumah tangga, serta peningkatan permintaan mendekati Ramadan. Pada Februari 2020, inflasi Kota Balikpapan tercatat sebesar 0,44% (mtm). Lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 0,27% (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan mencatatkan angka sebesar 1,75% (yoy). Lebih rendah dibandingkan inflasi Provinsi Kalimantan Timur sebesar 2,08% (yoy) dan nasional sebesar 2,98% (yoy). Inflasi Kota Balikpapan tersebut masih berada di bawah target inflasi tahun 2020 yang sebesar 3,0%±1. Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi pada bulan Februari didorong oleh peningkatan kelompok makanan, minuman dan tembakau terutama bawang putih, daging ayam ras, bawang merah, tomat dan cabai rawit yang disebabkan oleh gangguan pasokan dan distribusi. Di sisi lain, kenaikan juga disebabkan oleh peningkatan harga kelompok perumahan, air, listrik dan BBM seiring peningkatan harga LPG. Selain itu, inflasi bulan ini juga disumbang oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang disumbang oleh peningkatan harga komoditas emas perhiasan yang mengikuti kenaikan harga emas dunia. Namun demikian, kenaikan inflasi secara keseluruhan sedikit tertahan oleh koreksi harga kelompok transportasi terutama penurunan tarif angkutan udara. "Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah secara konsisten bersinergi dalam rangka menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran inflasi sebesar 3,0±1% pada tahun 2020," tukas Bimo Epyanto. Stok Kebutuhan Pangan Aman Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Kota Balikpapan M Noor menegaskan persediaan pangan untuk masyarakat Balikpapan aman dan tidak ada gejolak harga di sejumlah pasar tradisional Balikpapan. “Tidak ada perubahan yang drastis terkait dampak virus corona. Cuma isu sementara hanya bawang putih karena pasokannya dari luar negeri atau impor. Nah, itu kebijakannya dari pemerintah pusat,” terangnya. Disebutkannya, dari pantauan yang dilakukan, kebutuhan pangan dan permintaan masih stabil meskipun sebagian pasokan kebutuhan pangan didatangkan dari luar Balikpapan. “Karena karakter masyarakat Balikpapan ini selama persediaan masih ada dan harga tidak mengalami kenaikan, maka masyarakat tidak panik,” imbuhnya. Antisipasi untuk kebutuhan pangan dan mengendalikan inflasi yang akan datang, Muhammad Noor menambahkan, dengan memenuhi ketersediaan dan cadangan oleh Bulog pada beberapa bulan ke depan. “Stok bawang putih diketahui aman. Persediaan bahan kebutuhan lainnya juga aman karena ada Bulog. Kita kan TPID selalu melakukan koordinasi,” ujarnya tanpa menyebutkan data persediaan pangan. Senada, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi kembali menegaskan bahwa stok pangan saat ini masih mencukupi. Untuk itu, Rizal mengimbau masyarakat tidak perlu panik dan melakukan tindakan berlebihan. “Kami akan terus melakukan koordinasi dengan TPID untuk langkah-langkah antisipasi. Masyarakat tidak perlu panik,” tegasnya. (fey/eny)