KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Pemkab Kutim mengalokasikan dana Rp2 miliar khusus untuk mendukung pengembangan peternakan babi.
Dari total anggaran tersebut, sebanyak Rp1 miliar difokuskan untuk pengadaan bibit babi. Nantinya akan disalurkan kepada kelompok peternak di empat kecamatan.
Keempat wilayah tersebut adalah: Kecamatan Teluk Pandan, Rantau Pulung, Kaliorang, dan Busang. Keempatnya dinilai memiliki potensi cukup besar dalam pengembangan usaha ternak babi.
Plt Kepala Bidang Peternakan DTPHP Kutim, Sudarman, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan bibit ini dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kesiapan kelompok ternak penerima.
BACA JUGA:Ketua DPRD Kutim Tolak Dalil Pemkot Bontang soal Sidrap: Lama-lama, Berau Juga Diambil?
Setiap kelompok mendapatkan jumlah bibit sesuai dengan kapasitas kandang yang dimiliki, kemampuan pengelolaan, serta sumber daya manusia yang siap untuk mengelola ternak secara berkelanjutan.
“Untuk tahap ini, jumlah bibit yang disalurkan masih ratusan ekor, belum sampai ribuan. Rata-rata bobotnya antara 12 hingga 15 kilogram per ekor,”jelas Sudarman saat ditemui di kantornya, Selasa, 12 Agustus 2025.
Ia memaparkan bahwa proses penyaluran tidak dilakukan sembarangan. Semua bantuan berawal dari usulan resmi yang diajukan oleh kelompok peternak.
Proposal tersebut kemudian diverifikasi secara menyeluruh, mulai dari kesiapan sarana dan prasarana, kondisi kandang, hingga kemampuan pengelola dalam menangani ternak.
Setelah seluruh persyaratan dipenuhi, tim dari DTPHP bersama perangkat desa dan pemerintah kecamatan akan memastikan distribusi bibit berjalan transparan dan tepat sasaran.
Menurut Sudarman, program pengembangan peternakan babi bukanlah hal baru di Kutim. Beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah secara konsisten mendorong pengembangan sektor peternakan non-ruminansia, guna memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka peluang usaha baru bagi warga.
“Bantuan bibit ini diharapkan tidak hanya menambah populasi ternak di Kutim, tetapi juga mampu menciptakan sumber penghasilan yang berkesinambungan bagi penerima.Dengan pengelolaan yang baik, bibit akan berkembang biak, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” ujarnya.
BACA JUGA:Kutai Utara Masih Tunggu Restu Pusat untuk Jadi Daerah Otonomi Baru
Selain menyalurkan bantuan, DTPHP Kutim juga aktif memberikan pendampingan teknis kepada para peternak.