Panen Perdana Durian Musangking di Balikpapan 

Senin 02-03-2020,22:26 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Masa Depan Perkebunan di Kaltim: Bisakah  Menjadi Industri?  Struktur ekonomi Kaltim sebagai daerah yang dikenal kaya Sumber Daya Alam (SDA) selama ini bergantung pada batu bara, minyak dan kelapa sawit. Namun ada risiko besar jika bergantung pada komoditas yang harganya dipengaruhi pasar global itu.--------------------------------------------------------------------------------- SEKTOR perkebunan, selain pertambangan yang menjadi unggulan Kaltim,  juga belum dimaksimalkan. Perlu peningkatan nilai produk melalui hilirisasi agar benar-benar bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Gubernur Kaltim Isran Noor pada Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2020 beberapa hari lalu mengakui bahwa pembangunan industri hilir masih sulit dilakukan. Meski sudah diupayakan sejak lama, hingga kini belum terealisasi. Sebagai daerah yang subur dan kaya sumber daya alam, Kaltim punya masa depan potensial jika serius mengembangkan perkebunan di skala industri, seperti durian salah satunya. Kebun Aneka Tani di Balikpapan yang dikelola Discover (DB ) menjadi salah satu portofolio keberhasilan budidaya durian varietas unggul termasuk jenis Musang King. Durian kualitas premium asal Malaysia itu berhasil panen perdana di Balikpapan Desember 2019 lalu, selang 4 tahun setelah ditanam pada 2014. Disway Kaltim berbincang dengan Penanggung Jawab Aneka Tani, Radenarisda  dan Aswin Hardian. Berikut petikannya: Bagaimana proses awal hingga akhirnya kemudian berhasil panen perdana Durian Musangking? Kami mulai menanam durian pada 2014-2015 dan masih berlanjut sampai sekarang. Sebenarnya pada 2018 dan pertengahan 2019, durian kami sudah tiga kali berbunga, baik pentil bunga maupun pentil buah. Namun sudah berbunga tidak serta merta menjadi buah.  Kenapa? Ada beberapa faktor. Tapi cuaca menjadi faktor penentu utama. Meski sudah menjadi pentil buah (sebesar bola tenis, Red) belum tentu akan tumbuh besar. Bisa saja jatuh. Tertiup angin misalnya. Apalagi baru berbunga. Jadi memang masih riskan.  Lalu, apa yang dilakukan kemudian akhirnya berbuah dan berhasil panen? Dua tahun awal menanam durian ini menjadi masa yang paling sulit bagi kami,  karena tanaman butuh perhatian lebih untuk minimal bisa bertahan dulu (tidak mati). Setelah itu, baru atensi treatment-lanjutannya. Secara umum ya aspek pengairan, pupuk, dan kadar atau komposisi pada perawatan diujicoba terus sampai pas. Apakah karakteristik tanah di Kaltim sulit, sehingga butuh perhatian khusus? Karakter tanah memang berbeda. Kalimantan dengan Jawa berbeda. Bahkan, kebun yang bersebelahan saja bisa berbeda. Poinnya adalah bukan pada perbedaan karakteristik tanah itu, tetapi bagaimana kita melihat perkembangan tanaman, lalu treatment-nya menyesuaikan. Berapa luas lahan Aneka Tani yang ditanami durian? Total lahan kita ada 20 hektare. Tapi yang baru ditanami baru 12 hektare. Bukan hanya durian, tapi juga jambu kristal. Alhamdulilah Jambu Kristal adalah yang pertama tersertifikasi Prima 3 di Kaltim. Jadi, di Kebun Aneka Tani ini durian dan jambu kristal tumbuh bersama-sama. Selang seling. Kita lakukan begitu untuk efektivitas lahan agar kebun produktif dan konsentrasi perawatan lebih mudah. Ada 5.000 pohon jambu, dan setiap hari bisa dipetik. Ada varietas apa saja durian di Kebun Aneka Tani? Selain Musangking, kita juga tanam Durian Ochee (Duri Hitam), Durian Bawor atau Chanee dari Thailand. Durian Ochee harganya sebenarnya lebih tinggi dari Musang King, tapi soal brand, orang lebih mengenal Musang King. Sementara durian Bawor itu harganya lebih rendah, tapi secara size jauh lebih besar. Dan harus diakui, semua varietas itu dari Thailand dan Malaysia. Dua negara itu bersaing menghasilkan durian berkualitas dan dikelola dengan skala industri. Kenapa baru 12 hektare yang ditanam? Ada dua alasan utama. Pertama karena faktor finansial. Kita harus jujur bahwa kita bukan petani yang punya banyak uang. Kita bergerak secara mandiri. Mengawali dari keterbatasan. Makanya kebun kita belum berorientasi pada keindahan penataan, karena itu butuh cost besar. Kita berkonsentrasi pada produktivitas buah. Alasan kedua karena kita senang melakukan ujicoba atau riset sendiri. Jadi memang harus pelan-pelan. Misalnya, dari sekitar 500 an durian yang kita tanam, ada 100 pohon yang kita maksimalkan tahun ini. Itupun baru sekitar 23 pohon yang berhasil berbuah. Kami memang mengejar momen agar Musangking di kebun Kami bisa menjadi yang pertama di Kaltim dan bisa dikomersilkan meski masih terbatas. Apa kendala dan kesulitan lain? Kalimantan tidak sesubur yang dibicarakan orang. Seperti disampaikan tadi, usia dua tahun pertama harus betul-betul survive, tidak mudah melewati itu. Tantangan kedua agroclimate. Kalimantan terletak di garis ekuator. Cuacanya tidak menentu. Berbeda dengan di Jawa, cuaca bisa ditebak. Jadi kita tidak bisa memakai rumusan di Pulau Jawa lalu diterapkan di Kalimantan. Maka harus ada trial and error. Mungkin ini tantangan ya, bukan kendala. Tergantung tafsirannya saja. Tapi keuntungan berada di Kalimantan juga banyak. Misalnya matahari bisa 12 jam penuh bersinar. Sangat bagus untuk kebutuhan tanaman. Lalu kandungan mineral tanah di Kaltim sangat kaya dan banyak.  Jadi menurut kami faktor itu bisa mendukung pertumbuhan buah dengan sangat baik. Contohnya? Contoh sederhana buah naga. Buah naga dari Kaltim menurut saya kualitasnya paling baik. Dari bobot, kandungan air kecil, rasa lebih manis, daya simpan buah lebih lama. Buah apapun sebenarnya punya potensi. Kita jelas masih kalah di produksi, tapi kita bisa bersaing di kualitas. Kaltim punya lahan luas, bagaimana menurut Anda prospeknya? Tentu sangat bagus. Indonesia ini kaya apa saja termasuk durian. Tapi memang belum dikelola dengan baik. Industri kita kalah dengan Malaysia dan Thailand. Malaysia sudah mencatatkan 200 lebih varietas durian. Nomor dua setelah Thailand yang sudah melakukan sertifikasi pada 300 an lebih jenis durian. Sementara Indonesia baru ada 104 jenis durian (data situs varietas.net). Kaltim sendiri berpeluang menjadi industri perkebunan durian. Kualitas buah bisa jauh lebih baik. Durian Musangking ini sudah dibudidayakan petani di Bogor, Tasikmalaya, Blitar, Batu, Magelang dan banyak daerah lain. Sepengetahuan kami, di Kaltim juga sudah banyak yang menanam. Tapi kami belum mendengar ada yang berhasil panen. Kalau pun ada, hanya untuk konsumsi sendiri. Seberapa besar peluangnya? Ini ilustrasi saja berdasar coretan dan riset kami. Untuk 1 hektare durian saat produktif, itu  setara dengan 10 hektare kebun sawit (bahkan ada yang bilang setara 50 hektare lebih). Di Malaysia, ada satu kebun seluas 2 hektare yang ditanami 125 pohon, omzet per tahun bisa 500 ribu RM (Ringgit Malaysia) atau Rp 1,7 miliar per tahun. Bicara cost operasionalnya, maksimal 250 ribu RM. Tapi kebanyakan dari kita umumnya beli bibit, ditanam lalu ditinggal begitu saja. Tidak dirawat. Kembali ke durian. Apa rencana Aneka Tani ke depan? Kami sedang berupaya agar bisa panen dua kali dalam satu musim. Formulanya masih diuji coba. Tapi kami masih banyak PR ya. Jika kami diberitakan di media, bukan berarti kami ini paling hebat. Ya tidak lah. Kami ingin sharing, menambah relasi, syukur-syukur menjadi contoh yang baik. Karena banyak yang menanam durian tapi belum menemukan formula yang pas, sehingga belum berhasil panen. Secara umum, apa harapan Aneka Tani? Kami ingin menjajaki partnership melalui sinergi yang cocok. Karena sebenarnya masih sangat besar peluangnya seperti menjadikan lahan ini daya tarik pariwisata. Jadi ada potensi dari hulu sampai hilir. Dari hulu, Aneka Tani mengawali dari pembibitan. Dari beberapa ratus bibit, kini ratusan ribu bibit beragam buah melayani permintaan petani, reseller sampai korporat dan pemerintah. Belakangan kita diminta menjadi konsultan perkebunan dan pengelolaan lahan untuk kebun. Ya, selanjutnya kami berharap bisa jadi destinasi pariwisata yang layak untuk dikunjungi. Visi kami sebenarnya sederhana, yakni bisa terlibat mendorong masyarakat untuk pola hidup sehat dengan mengonsumsi buah berkualitas, dan buah itu dari daerah Kaltim sendiri. Tapi langkah selanjutnya tentu kami punya harapan agar perkebunan di Kaltim menjadi industri. Kalau bicara industri, konteksnya sudah harus sinergi. Tidak bisa petani atau kami berjalan sendiri.  Malaysia saja sudah merajai China dengan Musangking. Bahkan kita juga impor dari Malaysia yang masuk ke Jakarta. Untuk satu kilogramnya dihargai Rp 425 sampai 450 ribu. Berapa keuntungan Malaysia? Kalau bicara nasionalisme, ya itu. Petani makmur, supplier makmur. Penjual makmur. Daerah maju. Semua dapat. Tentu kami punya harapan seperti itu. (eny2) SEKILAS ANEKA TANI - DISCOVER BORNEO (DB)

  • Discover Borneo (DB) berawal dari usaha jasa kreatif yang concern bergerak di media dan informasi jasa dan pariwisata serta multimedia sejak 2007. Aneka Tani adalah diversifikasi usaha DB di bidang perkebunan di Balikpapan pada 2012 yang orientasi ke depan bisa menjadi alternatif destinasi pariwisata daerah.
 
  • Aneka Tani mengawali usaha dari pembibitan. Bergerak dan berkembang secara mandiri menjadi perkebunan, berkonsentrasi utama pada produktivitas dan standarisasi kualitas buah.
 
  • Jambu Kristal Aneka Tani mendapatkan sertifikasi Produk Prima 3 dari Dinas Pangan Provinsi Kaltim, yang pertama dinyatakan aman dari residu pestisida pada 16 Mei 2019. Pada Desember 2019, ANEKA TANI menjadi yang pertama kali di Kaltim berhasil panen untuk kepentingan komersil skala terbatas durian varietas unggul termasuk Musangking.
 
  • ANEKA TANI berada di Karang Joang, Km 24 Balikpapan Utara dengan Kantor Representatifnya di Graha Discover Km 3,5 Batu Ampar. Kebun ini belum menjadi area terbuka/umum untuk publik dan masih menjadi area private/kebun pribadi. Komunikasi manajemen ANEKA TANI via hotline: 081545800000 | 08125411111.
Tags :
Kategori :

Terkait