"Karena kita menyadari, kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah digoyahkan. Kemajuan ekonomi tanpa fondasi nilai-nilai kebangsaan bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral bisa menyeret kita ke jurang dehumanisasi," urainya.
Memperkuat nilai dasar bangsa, menurutnya, berarti memastikan bahwa seluruh pembangunan harus berpijak pada semangat ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Bagus pun menuturkan, dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap nilai-nilai ini semakin nyata.
Mulai dari penyebaran radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang menggerus kohesi sosial.
BACA JUGA: Kaltim Matangkan Persiapan Peringatan Hari Lahir Pancasila
Melalui Asta Cita, semua pihak dipanggil untuk merevitalisasi nilai dasar bangsa di segala aspek kehidupan.
Pertama, di dunia pendidikan, penguatan karakter kebangsaan perlu diterapkan tidak hanya dalam pelajaran formal, tetapi juga dalam praktik keseharian.
"Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas, berkarakter, dan berintegritas," ucap Bagus.
Kedua, di pemerintahan dan birokrasi, nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang adil, transparan, dan berpihak pada rakyat.
BACA JUGA: Kasus DBD Kaltim Mencapai 2.210 Kasus, Balikpapan Masih yang Tertinggi
Baginya, kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan, bukan sekadar kepentingan pribadi atau kelompok.
Ketiga, dalam bidang ekonomi, prinsip keadilan sosial harus diterjemahkan melalui dukungan nyata terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta penguatan ekonomi kerakyatan dan koperasi.
"Saat ini, tercatat jumlah UMKM binaan di Balikpapan meningkat sekitar 20 persen dalam dua tahun terakhir, yang sejalan dengan arah pembangunan inklusif berbasis nilai-nilai kebangsaan," sebut Bagus saat diwawancarai di Halaman Balai Kota Balikpapan.
Keempat, di ruang digital, nilai Pancasila perlu menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform daring lainnya.
BACA JUGA: PDIP Ingatkan Prabowo: Jangan Buru-buru Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel!
Masyarakat didorong untuk melawan hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi dengan literasi digital serta semangat gotong royong.