Sebelum pelaksanaan PSU Mahulu ini, penyelenggara Pilkada seperti KPU dan Bawaslu terus menggiatkan sosialisasi partisipasi pemilih di seluruh wilayah kecamatan se-kabupaten Mahulu.
Melalui sosialisasi tersebut, masyarakat diberikan pemahaman tentang pentingnya partisipasi dalam menentukan hak pilih di TPS, termasuk bersama-sama mengawasi proses demokrasi.
Ketua KPU Mahakam Ulu, Paulus Winarno Hendratmukti, mengatakan sosialisasi telah dimulai sejak Maret lalu dan akan terus ditingkatkan hingga hari pemungutan suara.
Menurutnya, materi yang disampaikan mencakup informasi pasangan calon, tata cara pencoblosan, serta aturan dan larangan selama masa kampanye dan pemilu.
BACA JUGA : Diskominfostandi Mahulu Sambut Baik Pengadaan Internet Gratis dari Pemprov Kaltim
“Banyak hal yang harus kami sampaikan. Terutama tahapan-tahapan krusial seperti masa kampanye, teknis pencoblosan, serta potensi permasalahan yang sebelumnya terjadi di Pilkada 2024,” ujar Paulus.
Selain menjelaskan mekanisme PSU, KPU Mahulu juga menyampaikan informasi terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT) agar masyarakat dapat memastikan keikutsertaan mereka secara sah dalam PSU nanti.
Kemudian, KPU juga memastikan tidak ada perubahan jumlah DPT di PSU ini. Semuanya tetap mengacu pada jumlah DPT yang sudah ditetapkan pada Pilkada 27 November 2024 lalu yakni 27.869 orang, terdiri atas 15.108 orang laki-laki dan 12.761 orang perempuan.
Sedangkan untuk jumlah TPS sebanyak 77 titik yang tersebar di 50 kampung atau desa se-kabupaten Mahulu.
BACA JUGA : Kontribusi Pihak Ketiga Dalam Mendukung Berbagai Kegiatan di Berau Masih Rendah
“Kami menargetkan partisipasi pemilih bisa mencapai di atas 80 persen. Ini menjadi indikator keberhasilan dalam membangun kesadaran demokrasi di Mahulu,” ungkap Paulus.
KPU juga mengajak masyarakat untuk menjaga situasi yang tertib, aman, dan damai sepanjang tahapan PSU berlangsung.
“Kehadiran masyarakat dalam PSU menjadi kunci utama dalam mewujudkan pemilu yang jujur, adil, dan demokratis. Kami harap semuanya ikut serta,” tegasnya.