Ia menilai, program tersebut akan membuka pasar ekspor yang memberdayakan perempuan dan pemudi Kukar secara berkelanjutan.
Pasangan calon nomor 03, melalui calon wakil bupati Alif Turiadi, menyoroti pentingnya kesetaraan hak perempuan dalam pembangunan.
"Kami pastikan, jika terpilih, akan ada pelatihan khusus bagi perempuan agar mereka memiliki kesempatan yang setara," ucap Alif.
Ia menambahkan bahwa perempuan tidak boleh hanya menjadi pelengkap dalam pembangunan daerah. Menurutnya, pelibatan perempuan di dunia politik juga penting agar kebijakan daerah lebih berpihak dan adil.
Calon wakil bupati dari paslon nomor 01, Rendi Solihin, menyampaikan bahwa IKG Kukar menunjukkan tren positif dalam dua tahun terakhir.
BACA JUGA:Jelang PSU, Polres Kukar Buka Layanan Aduan Lewat Medsos dan WhatsApp
"Sejak 2023, angka IKG terus membaik, kini di posisi 0,49," kata Rendi optimistis.
Ia menyatakan bahwa paslon Aulia-Rendi akan mendorong keterlibatan perempuan dalam sektor formal melalui kerja sama dengan dunia usaha.
"Kami akan permudah kuota kerja perempuan di perusahaan-perusahaan yang ada di Kukar," tambahnya.
Rendi juga menegaskan komitmen pasangan ini terhadap kelompok disabilitas. Tak hanya itu, pembinaan perempuan terus dilanjutkan melalui penguatan kelompok usaha bersama (Poklasar) dan UMKM di kecamatan.
"Pembinaan ini sudah berjalan baik dan akan terus kami kembangkan," katanya menutup sesi debat.