
Banner Diskominfo Kukar 2025--
KUKAR, NOMORSATUKALTIM - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memprediksi harga cabai akan tetap stabil dalam beberapa bulan ke depan.
Pasokan yang melimpah dari hasil panen petani dan Kelompok Wanita Tani (KWT) menjadi faktor utama yang menekan lonjakan harga.
Disketapang Kukar terus melakukan berbagai langkah strategis untuk mengendalikan inflasi, salah satunya dengan mengalokasikan bantuan anggaran kepada KWT.
Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian lokal, memastikan ketersediaan stok di pasaran, serta menjaga harga tetap terjangkau bagi masyarakat.
Pada 2024, Disketapang Kukar telah mengalokasikan dana sebesar Rp 2,6 miliar untuk 40 KWT yang tersebar di 12 kecamatan. Program ini terbukti efektif, dengan sebagian besar kelompok tani mulai memanen cabai mereka bulan ini. Panen ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.
“Akhir bulan ini, 40 KWT kita sudah panen cabai, dan sebagian lainnya telah mulai panen lebih awal. Alhamdulillah, inflasi dapat ditekan karena sebagian besar KWT telah memanen hasilnya,” ujar Kepala Disketapang Kukar, Sutikno, Rabu (12/3/2025).
Keberhasilan program ini mendorong Pemkab Kukar untuk melanjutkan dan memperluas jangkauan program pada 2025. Tahun ini, alokasi anggaran meningkat drastis menjadi Rp 5,8 miliar untuk mendukung 150 kelompok wanita tani di berbagai kecamatan.
Upaya ini diharapkan dapat semakin memperkuat ketahanan pangan daerah serta menghindari lonjakan harga bahan pangan strategis.
Tak hanya itu, Pemkab Kukar juga telah menjadwalkan panen raya cabai pasca bulan Ramadan 1446 Hijriah. Acara ini rencananya akan dipimpin langsung oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, sebagai bentuk dukungan terhadap petani lokal serta langkah konkret dalam pengendalian inflasi di sektor pangan.
“Harga jual cabai saat ini berkisar antara Rp 75-90 ribu per kilogram. Sebelumnya, sempat mencapai Rp 150 ribu per kilogram, namun kini mengalami penurunan cukup signifikan,” lanjut Sutikno.
Selain menjaga harga tetap stabil, Disketapang Kukar juga terus mengawasi jalur distribusi cabai agar hasil panen dapat terserap dengan baik oleh pasar. Salah satu strategi yang dilakukan adalah bekerja sama dengan pasar tradisional, koperasi tani, serta jaringan ritel modern agar cabai dari petani dapat langsung dijual kepada konsumen tanpa perantara yang mempermainkan harga.
Pemerintah daerah juga berencana menambah skema bantuan bagi petani dalam bentuk subsidi benih dan pupuk, serta pendampingan teknis agar hasil pertanian semakin berkualitas.
Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan ketahanan pangan Kukar semakin kuat, inflasi tetap terkendali, dan daya beli masyarakat tetap terjaga sepanjang tahun. (*)