Bupati: Daerah Harus Kondusif

Selasa 28-01-2020,23:11 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Bupati Berau Muharram Tanjung Redeb, Disway – Bupati Berau, Muharram mengharapkan dukungan masyarakat dalam pengembangan investasi di Bumi Batiwakkal, terutama dalam menjaga iklim investasi tetap aman, dan daerah harus kondusif. Tidak hanya memberikan kemudahan proses perizinan, dengan memberikan jaminan keamanan akan menjadi “magnet” investor menanamkan modal di Berau, untuk mengelola potensi-pontesi di Kabupaten Berau. Keberadaan investasi, telah memberikan kontribusi besar bagi pendapatan daerah, terutama royalti dari dana bagi hasil sektor pertambangan mencapai 62 persen, serta menghidupkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Tanpa investasi, ekonomi masyarakat dan pembangunan daerah tidak akan berkembang pesat seperti saat ini,” katanya kepada Disway Berau, Selasa (28/1). Muharram juga merasakan dan melihat, masyarakat kerap dihadapi polemik dengan perusahaan. Namun, investor bekerja mengacu regulasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mulai perizinan, rekrutmen karyawan, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Jika ada pelanggaran yang dilakukan investor terhadap tenaga kerja, menurut Muharram, diselesaikan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku. Perlu dipahami juga, untuk pengawasan tenaga kerja merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Sementara tugas dan fungsi (Tuposi) pemerintah kabupaten, dijelaskannya, hanya sebatas mediasi. Jika dalam mediasi tidak ada kesepakatan, jalur yang ditempuh jalur hukum di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). “Bersalah atau tidaknya perusahaan akan diputuskan dalam PHI,” ujarnya. Selain itu, pemerintah daerah juga harus mempertimbangkan kelangsungan perusahaan secara proporsional dan hak tenaga kerja, seperti kasus PHK yang dilakukan PT BUMA. “Keputusan perusahaan harus dihargai. Tapi, ketika mereka berproses, kita juga ikut sesuai ketentuan yang berlaku. Bagaimana hasil akhirnya, serahkan pada penegak hukum jika memang ada yang dilanggar,” jelasnya. Menurut Muharram, kondisi itu jangan dibalas dengan ketidak kondusifan maupun aksi tidak produktif yang berbuah investasi tidak sehat di Kabupaten Berau. Sehingga menciptakan iklim investasi tidak stabil yang menyebabkan operasional perusahaan tidak berjalan baik, atau bahkan kolaps. “Dampaknya kalau demikian juga masyarakat yang merasakan,” tegasnya. Meski menyampaikan pendapat di tempat umum diatur dalam Undang-Undang, unjuk rasa semestinya dilakukan sepanjang semua jalur komunikasi sudah tertutup. Jika pemerintah dan pihak terkait masih sangat terbuka atas aspirasi, lebih baik jalur penyelesaian yang ditempuh dengan kepala dingin. “Kita bahas di meja, dengan pengedepankan logika hukum yang benar, insya Allah akan ditemukan solusi yang terbaik,” tuturnya. Muharram meminta, tenaga kerja tidak terpancing provokasi oleh segelintir oknum yang memiliki kepentingan pribadi, maupun politik dengan mengatasnamakan masyarakat. “Akibat kita sendiri yang menciptakan suasana yang tidak nyaman, malah mengorbankan ribuan tenaga kerja, dampaknya investor mundur untuk berinvestasi,” terangnya. Apalagi, potensi Kabupaten Berau sudah dilirik banyak investor dan kini dalam proses perizinan, seperti investasi semen, perkebunan, pariwisata, pertanian dan perikanan. “Dengan terbukanya semua investasi, tentu akan membuka lapangan pekerjaan yang besar-besaran untuk masyarakat. Oleh karena itu, kita jaga bersama-sama iklim investasi agar tetap aman dan kondusif,” pintanya. “Investor yang masuk nantinya, akan ditegaskan untuk menyerap tenaga lokal. Terkecuali, tidak ada baru mengambil dari luar Berau. Tapi, kedepan perusahaan wajib melakukan pelatihan, untuk mengisi bidang pekerjaan tersebut,” tambahnya.(*/jun/app)

Tags :
Kategori :

Terkait