Polisi Harus Melayani Masyarakat

Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho saat memberikan selamat kepada AKP Tri Satria Firdaus atas jabatan barunya. (ist) === Kukar, DiswayKaltim.com – Ada pertemuan ada perpisahan. Itulah yang disampaikan Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho dalam acara pisah sambut Kapolsek Anggana di Ruang Catur Prasetya, Mapolres Kukar, Kamis (9/1) sore. “Tadi siang (Kamis, red) saya menjadi inspektur pemakaman Aiptu Dedi Tri. Tentunya kita sebagai umat beragama dilahirkan dan wafat tanpa membawa harta benda,” kata Andrias. Ia meminta kepada seluruh polisi di Kukar untuk berlomba-lomba membuat kebajikan. Karena pekerjaan polisi merupakan ibadah. “Polisi yang hadir di depan saya sekarang ini harusnya masuk surga. Karena pekerjaan kita ini pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,” ucapnya. “Saya harap anggota selalu melayani masyarakat dengan ikhlas dan baik. Kalau sudah berpikir pekerjaan ini ibadah, maka tentunya kita yakin dan percaya bahwa kebaikan itu akan kembali ke diri dan keluarga kita,” tambah Kapolres. Untuk diketahui, jabatan Kapolsek Anggana telah diserahterimakan kepada Iptu Amiruddin menggantikan AKP Tri Satria Firdaus yang dipromosikan menjadi pejabat sementara Kasat Sabhara Polresta Balikpapan. Sehingga Kapolres berpesan kepada kapolsek yang baru agar selalu berbuat kebaikan. “Selalu datangi masyarakat. Jangan mentang-mentang kapolsek bisa melakukan apa saja. Tapi sebaliknya, harus melayani masyarakat,” tegas Andrias. Ia mengatakan, kunci sebuah kesuksesan seorang komandan adalah mampu membahagiakan anggotanya. Berdasarkan riset, anggota yang bahagia pasti bekerja lebih produktif. Artinya keberhasilan demi keberhasilan akan didapatkan. Sementara kepada AKP Tri Satria Firdaus, Kapolres mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja kerasnya. Mutasi adalah hal biasa. Itu dinamika dalam organisasi. “Semua level kita yakini dan percaya sudah ada yang mengatur. Dulu saya ingin masuk Polres Kukar pada 2012-2013 menjadi Kabag Ops. Tapi Tuhan memberikan yang lain. Karena segala sesuatu indah pada akhirnya,” ungkap Andrias. (byu/hdd)