Antisipasi Dini Bencana

Senin 06-01-2020,14:30 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie didampingi Sekprov Kaltara Suriansyah menggelar rapat staf, belum lama ini.(humas) TANJUNG SELOR, DISWAY - Mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana di Kaltara, Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) membentuk forum komunikasi siaga bencana. Hal tersebut menyikapi kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di tanah air. Di mana menurut prakiraan cuaca, musim penghujan di Kaltara bakal terjadi hingga Maret mendatang. Sehingga berpotensi terjadi banjir. “Nantinya forum itu ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kaltara dengan melibatkan unsur pemerintah, TNI/Polri, swasta dan akademisi,” jelas Irianto. Gubernur mengungkapkan, melalui whatsapp akhir Desember 2019 lalu, dirinya bersama para gubernur lainnya telah menerima pesan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Isinya terkait kewaspadaan terhadap cuaca musim penghujan seperti sekarang. Kepada seluruh gubernur, kata Irianto, Mendagri menginstruksikan untuk mengantisipasi dini bencana dengan membuka posko monitor ramalan cuaca dan menyiapkan segala sesuatu bila terjadi keadaan kontijensi. Diinformasikan juga, sesuai prakiraan BMKG hujan dengan intensitas tinggi akan berlanjut sampai dengan Februari – Maret 2020. “Menindaklanjuti WA dari Mendagri, saya telah instruksikan kepada sekda dan seluruh jajaran terkait di lingkup Pemprov Kaltara untuk segera melakukan koordinasi. Termasuk dengan lintas sektor, seperti TNI/Polri, juga dengan BMKG. Lakukan langkah antisipasi dan persiapan mitigasi yang diperlukan sebagai persiapan dini jika terjadi musibah di wilayah kita,” ujar gubernur seperti dirilis Humas Pemprov Kaltara. Masih berdasarkan imbauan Mendagri, Irianto mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada bupati/wali kota dan semua pihak (parpol, ormas, perusahaan/BUMN/BUMD/swasta, dan masyarakat) se-Kaltara untuk waspada dan siaga bencana alam, khususnya banjir. “Tak hanya edaran, saya minta dilengkapi dengan data prakiraan cuaca dari BMKG hingga 3 bulan ke depan untuk wilayah Kaltara,” ucap Irianto. Sebagai upaya pencegahan terjadinya banjir, selain siaga terhadap bencana, kepada masyarakat, Gubernur juga meminta agar selalu melakukan pembersihan drainase saluran air di lingkungan masing-masing. “Jika terjadi bencana banjir, saya harapkan masyarakat segera melaporkannya ke instansi berwenang, yakni call center BPBD Kaltara yang telah di-publish di sejumlah media,” ungkapnya. Irianto menambahkan, berdasarkan laporan, BPBD Kaltara telah melakukan pemetaan prediksi banjir di Kaltara. Selain di Tanjung Selor yang berpotensi terjadi banjir saat musim hujan, wilayah lainnya juga demikian. “Meskipun banjirnya hanya karena hujan,” sebutnya. Termasuk juga di beberapa wilayah kecamatan lainnya di perbatasan dan pedalaman provinsi termuda Indonesia ini. Di antaranya, seperti di daerah Sembakung, Lumbis, dan Mansalong, Kabupaten Nunukan. Sejauh ini memang belum ada terlihat curah hujan yang terlalu tinggi. Artinya, kondisi cuaca masih terbilang normal. Hanya saja, kewaspadaan harus tetap ada untuk mengantisipasi sewaktu-waktu hal itu terjadi. Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara Muhammad Pandi mengungkapkan, kesiapan sebagai upaya antisipasi jika terjadi banjir yang sejauh ini BPBD Kaltara sudah siapkan. Peralatan yang dimiliki sudah cukup memadai. Bahkan sudah dibentuk desa tangguh bencana yang di dalamnya terdiri dari para relawan bencana. “Di sini kita juga mengimbau kepada BPBD kabupaten/kota agar terus melakukan sosialisasi mengenai bahayan bencana, terutama bencana banjir dan tanah longsor kepada masyarakat,” serunya. Hanya saja, lanjut Pandi, perlu juga diketahui bahwa BPBD Kaltara sifatnya hanya mem-backup. Artinya bukan yang bertindak sebagai yang utama. Karena jika sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang utama di sini adalah kabupaten/kota. Pastinya, jika terjadi bencana banjir, beberapa hal yang dilakukan oleh pihaknya di antaranya fokus melakukan patroli untuk memastikan tidak ada persoalan yang tidak tertangani, serta menyaipkan titik evakuasi. Terpenting, kesiapsiagaan menghadapi setiap bencana oleh seluruh elemen masyarakat. Mengingat, bencana tidak hanya jadi tanggung jawab pemerintah dan aparat semata. Namun semua pihak di Kaltara turut berperan. Hal yang dapat dilakukan dengan mengurangi resiko bencana, agar tidak menimbulkan korban jiwa. Siapkan Logistik Selain mengajak masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya bencana di Kaltara, Irianto juga meminta kepada instansi terkait untuk memastikan peralatan dan logistik yang dimiliki dalam kondisi aman dan siap. Menindaklanjuti instruksi tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara tengah menyiapkan logistik dan peralatan untuk memenuhi kebutuhan jika ada wilayah di Kaltara terkena dampak bencana. Logistik dimaksud, seperti disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kaltara Mohammad Pandi, meliputi, mie instan, minyak goreng, sembako, perlengkapan sandang dan alat kebersihan. Tidak hanya itu, peralatan lainnya seperti kendaraan darat dan air pun juga disiapkan. “Peralatan yg terdiri dri kemdaraan darat dan berupa Rescue 2 unit, dalmas 1 unit, dumptruck 1 unit, tangki air 2 unit, serta dumptruck serbaguna 1 unit. Sementara kendaraan air berupa speedboat fiberglass dengan kapasitas mesin 200 1 unit dan perahu karet 1 unit. Serta personel di lapangan sebanyak 22 orang, dan di posko siaga bencana 24 jam, sebanyak 36 orang,” bebernya. Tak hanya persiapan logistik dan peralatan, Pandi mengatakan, jika BPBD juga melakukan edukasi kebencanaan secara berkala di lembaga pendidikan. Tim dari BPBD melakukan sosialisasi terkait mitigasi bencana, mengedukasi dini agar mengurangi dampak bencana. “Diharapkan ke depan dapat meningkat, kesiapsiagaan dan kewaspadaan akan ancaman bencana alam, seperti gempa dan banjir. Sehingga menimbulkan kemandirian dalam menghadapi bencana alam demi terciptanya sekolah yang aman terhadap bencana,” kata Pandi. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait