Dari sisi profil asal pencari properti di empat area utama, permintaan didominasi oleh warga sekitar wilayah IKN dan Jakarta.
Di Balikpapan, pencari properti terbanyak berasal dari kota tersebut (29,9 persen), disusul oleh Jakarta (21 persen) dan Samarinda (13,2 persen). Kutai Kartanegara mencatat permintaan banyak berasal dari Jakarta (23,4 persen), Samarinda (15 persen), dan Balikpapan (10,5 persen).
Sementara itu, di Penajam Paser Utara, permintaan tertinggi berasal dari Jakarta (31 persen), diikuti oleh Balikpapan (9,5 persen) dan Samarinda (6,1 persen).
Di Samarinda, permintaan terbesar berasal dari warga lokal (39,3 persen), diikuti oleh Balikpapan (19 persen) dan Jakarta (13,7 persen).
BACA JUGA: Tahun 2024, Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Kaltim Tumbuh di Kisaran 5-6 Persen
Lebih lanjut, Marisa menjelaskan bahwa pencari properti di kawasan IKN didominasi oleh generasi muda dengan rentang usia 18-34 tahun.
Di Balikpapan, proporsi pencari properti muda mencapai 56,9 persen, di Kutai Kartanegara 71,4 persen, di Penajam Paser Utara 48,5 persen, dan di Samarinda 56,4 persen.
Selain itu, proporsi pencari properti pada rentang usia 35-64 tahun juga cukup signifikan. Di Balikpapan, angka ini mencapai 42,8 persen, di Kutai Kartanegara 28,6 persen, di Penajam Paser Utara 51,5 persen, dan di Samarinda 43,6 persen.
“Ketertarikan terhadap proyek IKN menjadi faktor signifikan yang menarik minat generasi muda dalam mencari properti di kawasan tersebut,” ujar Marisa.