Kehebohan ini berlanjut dengan banyaknya penggemar China yang mengunjungi Dapur Hassan, kios makanan milik keluarganya di Tampines, Singapura.
BACA JUGA: Gen Z Banyak Jadi Pengangguran, Disdik Kaltim Beri Perhatian Khusus
Para penggemar juga mengirimkan uang melalui akun Alipay kios tersebut setelah foto kode QR pembayaran tersebar di media sosial.
"Saya sempat menikmati itu sebentar, uang datang. Tapi saya berpikir kapan ini akan berhenti? Apakah ini legal?" ungkap Hassan.
Mulai Ketakutan
Menyadari potensi masalah yang bisa timbul, Hassan berencana untuk meminta para pendukung berhenti mengirim uang demi menjaga keselamatan karir dan keluarganya.
"Saya akan segera mengeluarkan pernyataan untuk menghentikan pengiriman uang setelah mendapat panggilan dari beberapa orang yang khawatir," ujarnya.
"Saya telah melalui banyak hal. Saya memulai karir ini di usia 18 atau 19 tahun. Saya tidak ingin merusaknya hanya dalam sekejap," lanjutnya.
BACA JUGA: Elkan Baggott Diduga Dipecat STY, Netizen Desak Minta Dipanggil Kembali
Hassan menyatakan bahwa uang yang sudah diterima kemungkinan akan dimasukkan ke dalam tabungan atau digunakan untuk memperluas bisnis keluarganya, tetapi fokus utamanya tetap pada karir sepak bolanya.
“Saya tidak ingin hanya menghancurkan semua yang telah saya bangun selama bertahun-tahun,” kata Hassan.
Dia juga menambahkan bahwa perhatian yang didapatnya adalah sesuatu yang luar biasa dan belum pernah dia alami sebelumnya.
Hassan, yang memulai debut profesionalnya pada tahun 2003 dan mendapatkan kesempatan pertama bermain di tim nasional pada tahun 2004, mengungkapkan bahwa dia sudah terbiasa dengan komentar positif dan negatif.
BACA JUGA: Cek Pot Drawing dan Jadwal Kualifikasi Putaran Tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Terbaru di Sini
"Keduanya saya terima dengan lapang dada," ujarnya. "Ini pengalaman yang luar biasa, tetapi saya harus berhati-hati," katanya.