2021, Jalan Perbatasan Mulus

Kamis 26-12-2019,15:18 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie mendampingi Presiden RI Jokowi meninjau jalan di perbatasan Indonesia-Malaysia, di wilayah Kecamatan Krayan, Nunukan, beberapa waktu lalu.(humas) TANJUNG SELOR, DISWAY - Presiden Joko Widodo menjanjikan pada 2021 jalan di Krayan, perbatasan Indonesia-Malaysia tuntas atau beraspal mulus. Hal tersebut dikatakan Jokowi usai melewati jalan sejauh 15 kilometer (km) dengan menggunakan motor, 19 Desember lalu. Dari Long Bawan Ibu Kota Kecamatan Krayan Induk, 5 km sudah dalam kondisi beraspal hotmiks mulus. 10 km di antaranya sebagian sudah pengerasan dan sebagian lagi masih badan jalan tanah. Beberapa titik tergenang air dan berlumpur, karena memang saat itu dalam kondisi cuaca hujan. Saat berkunjung, Kegembiraan masyarakat tak terbendung. Apalagi dengan melihat perhatian pemerintah, di mana sejak 74 tahun merdeka, baru sekarang daerah tersebut memiliki fasilitas jalan mulus beraspal. Kegembiraan warga Krayan ini diungkap Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie yang turut mendampingi Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke beberapa wilayah di Kaltara, termasuk Krayan beberapa waktu lalu. “Alhamdulillah, banyak hal positif yang diperoleh untuk Kaltara dari kunjungan kerja Bapak Presiden Jokowi di Kaltara. Salah satunya saat ke Krayan. Beliau sangat memberikan perhatian untuk pembangunan infrastruktur jalan di wilayah perbatasan itu,” kata gubernur. Ketika hendak ke titik batas akhir wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tepatnya di Long Midang, didampingi beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk gubernur, Presiden Jokowi berkesempatan mengendarai sepeda motor. Video pun viral di berbagai media. Gubernur mengatakan, ketika diwawancara di titik perbatasan, presiden menegaskan pada 2021 jalan tersebut ditargetkan tuntas beraspal mulus semua. "Perbatasan Indonesia-Sarawak, Malaysia yang tadinya sangat terisolir, tertinggal dan terbelakang, dapat melihat, merasakan langsung dan menikmati jalan beraspal mulus. Begitulah kegembiraan yang dirasakan dan disampaikan warga Krayan. Terima Kasih Pak Jokowi!,” ucap Irianto meneruskan ungkapan warga di perbatasan. Selain berterima kasih kepada presiden, gubernur juga menyampaikan bahwa masyarakat juga perlu berterima kasih dan apresiasi kepada para Menteri Kabinet Kerja (2014-2019) serta Kabinet Indonesia Maju (2019-2024). Khususnya Menteri PUPR Basuki Hadimulyo dan jajaran Kementerian PUPR. Gubernur mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan menjadi perhatian serius oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Tak terkecuali jalan di wilayah perbatasan. Hal ini dilakukan sebagai upaya memperlancar konektivitas antar daerah. Terutama membuka keterisolasian wilayah. Jalan di perbatasan RI-Malaysia yang sebagian besarnya berada di Kaltara, kata Irianto sudah dimulai sejak beberapa tahun silam. Hanya secara intensif dan terus dikebut dengan alokasi anggaran yang besar dilakukan sejak era pemerintahan Jokowi. Progres pembangunan jalan di perbatasan Kaltara, seperti dirilis Humas Pemprov Kaltara, menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Dari target jalan sepanjang 966,59 km, saat ini sudah terbuka jalan sepanjang 762,89 km. Tinggal menyisakan 80,08 Km yang belum terbuka atau masih kondisi berupa hutan. Selebihnya, ada sepanjang 123,62 Km untuk rekolasi atau pemindahan terhadap jalan yang sudah ada dengan desain pembukaan jalan baru. “Jalan yang sudah terhubung memang masih didominasi oleh jalan tanah. Namun sudah ada beberapa segmen yang telah beraspal,” kata Irianto. Pembangunan jalan perbatasan di Kaltara, kata gubernur, dibagi dua ruas. Yakni, ruas jalan perbatasan Long Boh hingga Malinau dengan total panjang jalan 614,55 Km, dan ruas jalan paralel perbatasan dari Malinau hingga Long Midang sampai di Tau Lumbis, Nunukan dengan total panjang jalan 352,04 Km. Secara garis besar, ruas jalan perbatasan mulai dari Long Boh-Metulang-Long Nawang, Long Nawang-Long Punjungan, dan ruas jalan Long Pujungan-Long Kemuat-Langkap-Malinau. Sedangkan jalan paralel perbatasan, mulai dari Malinau-Long Semamu, Long Semamu-Long Bawan, Long Bawan-Long Midang hingga Mensalong-Tau Lumbis. “Hingga Desember 2019, untuk ruas jalan perbatasan 5,00 Km sudah teraspal, sedangkan jalan paralel perbatasan yang sudah teraspal 45,94 Km, sisanya masih berupa agregat, tanah dan kondisi belum terbuka (hutan),” ungkapnya. Sementara itu, pada 2019, melalui APBN pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 925,2 miliar untuk melanjutkan kegiatan penyelenggaraan jalan perbatasan di Kaltara. Terdiri dari pembangunan jalan dan pemeliharaannya, serta pembangunan jembatan. Secara rinci, sebutnya, dari anggaran itu digunakan untuk 17 paket yang dikerjakan melalui Satker PJP Kaltara. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait