SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – PSS Sleman harus menderita kekelahan di hadapan penonton sendiri setelah ditaklukan Borneo FC dengan skor tipis 1-0, di Stadion Manahan Solo, Kamis (14/3/2024) malam kemarin.
Pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic mengambinghitamkan kiper utama tim, Anthony Pinthus. Kritikan ini dilancarkan oleh Risto kepada anak asunya lantaran memberikan reaksi yang berlebihan saat ingin mengahalau tendanang dari titik mati, yang dilancarkan Stefano Lilipaly.
Atas kesalahan reaksi Pinthus yang ingin mengamankan bola itu, dia harus dihukum dengan berat oleh ujung tombak Borneo FC yaitu Felipe Cadenazzi, yang bebas menyundul umpan Lilipaly.
BACA JUGA:Laga Perdana Ramadan, Borneo FC Waspadai Permainan Keras PSS Sleman
“Saya tidak terlalu senang dengan situasi ini, saya pikir dia (Pinthus,red) teralalu banyak bereaksi. Reaksinya mengerikan bagi saya. Saya tidak akan mentolerir hal semacam ini,” tegas Risto pada saat press conference pasca laganya, Kamis (14/03/2024).
Pelatih yang memiliki dua kewarnegaraan ini (Serbia dan Bosnia & Herzogovina) menindak tegas dan menyangkan reaksi dar Pinthus yang berlebihan ini dan tentunya bisa berdampak kepada para suporter dari PSS Sleman.
“Meskipun kamu membuat kesalahan tetapi kamu harus menghormati para pendukung dan semua orang yang datang untuk menonton dan mendukung kami sampai menit akhir. Jadi saya pikir itu salah yang dia lakukan. Saya akan berbicara dengan dia (Pinthus,red),” ucapnya.
Ini menjadi sebuah pukulan telak bagi Laskar elang jawa yang masih berkutat di papan bawah klasemen yang harus bejuang agar terhindar dari zona degradasi.
“Kami sebenarnya mengontrol pertandingan sampai terjadinya sebuah kesalahan. Dalam enam pertandingan terakhir saya pikir kami kehilangan banyak poin karena kesalahan individu. Sangat sulit mendorong tim lagi,lagi dan lagi setelah semacam ini. Kita harus kembali dari nol lagi, kami harus memotivasi pemain dari awal lag,” ungkapnya.
Risto juga mengakui Borneo adalah lawan yang sangat berat bagi tim yang diasuhnya.BACA JUGA:Manyala Bung, Borneo FC Berhasil Comeback Lawan Persebaya: 17 Laga Tanpa Kalah, Auto Lolos Championship Series
“Saya pikir kami mengendalikan babak pertama, babak kedua mereka tidak memiliki kesempatan sampai tendangan sudut. Hingga sampai terajadinya kesalahan, jadi kami hanya memberi mereka sebuah gol. Tentu saja jika kamu bermain melawan pemimipin liga itu tidak mudah dan tentunya tidak mudah mengatasi hal semacam ini,” ungkapnya.
Senada dengan Risto, Hokky Caraka, striker andalan PSS Sleman juga menerangkan betapa susahnya menaklukan pemuncak klasemen BRI Liga 1 Indonesia.
“Tentunya bisa dilihat sendiri bagaimana sulitnya kita menghadapai pemuncak klasemen, awalnya kita bisa menguasai permainan. Namun setelah itu kita kecolongan gol di area bahaya kita. Tentunya kita tidak boleh berlarut, kita harus memaksimalkan lima pertandingan yang ada,” pungkasnya.