Tim Inafis Polresta Samarinda saat melakukan penyisiran di anak Sungai Antasari 2. (Ist)
===========Samarinda, DiswayKaltim.com - Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Samarinda bersama jajaran terus mencari tahu penyebab kematian Muhammad Yusuf Gazali (4), balita yang ditemukan tewas tanpa kepala di anak Sungai RT 30, Jalan Pangeran Antasari Gang 2, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda.
Bahkan, Selasa (9/12/2019) pagi tadi, Tim Inafis Polresta Samarinda bersama sejumlah petugas dan warga melakukan pencarian bagian tubuh yang hilang di areal penemuan pertama jasad. Pasalnya saat ditemukan, kondisi tubuh balita tersebut sudah tak utuh lagi. Tak ada kepala, tangan dan betis.
Warga merasa harus membantu aparat kepolisian untuk mencari bagian tubuh yang hilang. Apalagi kasus seperti ini baru pertama kali terjadi di Jalan Antasari 2 tersebut.
“Kami melibatkan 15 orang warga disini. Kami bersama polisi melakukan pencarian dengan menyisiri sepanjang anak sungai ini,” ucap Muhammad Riski (27) warga sekitar.
Ia berharap, dengan ditemukannya bagian organ yang hilang, terutama kepala. Bisa membuktikan lebih pasti kalau jasad balita itu memang balita yang hilang selama 16 hari tersebut.
Untuk diketahui, pencarian dilakukan secara terpisah. Ada yang di lokasi penemuan dan ada pula yang mencari di lokasi sebelum penemuan. Mereka menyisiri sungai bercampur lumpur dengan kedalaman 1,5 hingga 3 meter hanya dengan menggunakan sepatu boot dan parang.
“Kita harus berhati-hati, karena lumpurnya sedalam 5 hingga 10 centimeter. Takutnya saja ada organ tubuh di dalam lumpur. Sehingga kita harus merasakan sentuhan di dalam lumpur sekaligus membongkar tumpukan sampah di sepanjang lokasi,” terang Riski.
Terpisah, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman, melalui Kasat Reskrim AKP Damus Asa menerangkan, saat ini pihaknya masih fokus mencari sisa organ yang hilang. Bahkan pencarian itu dilakukannya bersama warga sejak, Minggu (8/12/2019) malam kemarin.
“Selain mencari sisa organ yang hilang dibantu warga. Saat ini anggota lagi mendalami beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat korban disimpan selama pencarian,” katanya.
Sehingga ia meminta kepada pihak keluarga serta warga untuk bersabar.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan jangan terpancing isu isu yang tidak benar dalam kasus ini,” harap Damus. (Byu)