Atqo Mardiyanto. (Istimewa)
Samarinda, DiswayKaltim.com – Nilai ekspor Kaltim Oktober 2019 mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya. Kenaikannya mencapai 7,68 persen. Peningkatan ekspor ini dipengaruhi ekspor barang migas dan non migas.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Atqo Mardiyanto mengungkapkan, ekspor Kaltim Oktober 2019 mencapai USD 1,36 miliar. Naik sebesar 7,68 persen (month to month/mtm).
“Sementara bila dibanding Oktober 2018, ekspor Kaltim mengalami penurunan 20,41 persen,” ungkapnya dalam rilis terbarunya.
Kata Atqo, nilai ekspor barang migas pada Oktober 2019 mencapai USD 0,16 miliar. Naik 13,29 persen (mtm). Sementara ekspor barang non migas mencapai USD 1,20 miliar. Naik 6,96 persen (mtm).
Secara kumulatif, nilai ekspor Kaltim pada periode Januari-Oktober 2019 mencapai USD 13,56 miliar. Atau turun 11,00 persen (year on year/yoy).
“Dari seluruh ekspor periode Januari-Oktober 2019, ekspor barang migas mencapai USD 1,66 miliar. Turun 38,95 persen. Ekspor barang non migas mencapai USD 11,90 miliar. Turun 4,91 persen dibanding periode yang sama tahun 2018,” bebernya.
Sementara dari segi impor, pada Oktober 2019, impor Kaltim USD 157,80 juta. Naik 2,63 persen (mtm). Sementara bila dibanding Oktober 2018, impor turun 68,24 persen.
Impor barang migas mencapai USD 83,18 juta. Naik 5,53 persen (mtm). Sementara impor barang non migas USD 74,62 juta. Turun 0,41 persen (mtm).
“Secara kumulatif nilai impor Kaltim periode Januari-Oktober 2019 mencapai USD 1,94 miliar. Turun 48,33 persen dibanding periode yang sama tahun 2018,” jelasnya.
Dari seluruh impor periode Januari-Oktober 2019, impor barang migas mencapai USD 991,67 juta. Turun 62,83 persen. Impor barang non migas mencapai USD 949,82 juta. Turun 12,82 persen (yoy).
Ia menyebut, neraca perdagangan Kaltim pada Oktober 2019 mengalami surplus USD 1,21 miliar. Naik dibandingkan neraca perdagangan pada September 2019. Yang surplus USD 1,11 miliar.
“Sedangkan secara kumulatif, neraca perdagangan Kaltim periode Januari-Oktober 2019 surplus sebesar USD 11,62 miliar,” pungkasnya. (qn/eny)