Samarinda, nomorsatukaltim - Gubernur Kaltim Isran Noor tidak ingin terlalu menanggapi calon penjabat gubernur (Pj) yang akan menggantikan dirinya sementara waktu. Bahkan ia cenderung acuh tak acuh dengan itu.
"Pj mau siapa pun enggak saya urusi. Itu kewenangan presiden yang menentukan, saya enggak ikut campur," kata Isran, Kamis (28/9/2023).
Termasuk ketika disinggung apakah ia akan melanjutkan maju sebagai calon gubernur, atau berkarir di kancah internasional. "Belum dipikirkan, lihat suasana. Yang pasti saya dan Pak Hadi tidak memiliki ambisi berlebihan," tuturnya.
Isran katakan bahwa berpolitik merupakan amanah dan kepercayaan rakyat. Ambisi berlebihan tidak boleh namun harus tetap diusahakan. "Secara manusiawi kita perlu minta dihargai tapi bukan itu kuncinya. Tanggung jawab, itu," sebut Isran.
Soal ini, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi juga menuturkan pendapatnya. Satu tahun lalu, Hadi dipanggil ke ruangan Isran. Rupanya Isran meminta agar Hadi maju pada pemilu 2024 mendatang.
"Bukan saya nawarkan diri, beliau yang tawarkan. Soal biaya pemilu, saya (Isran,red) yang nanggung kata beliau," tutur Hadi. Namun sebelum itu Hadi ingin maju di DPR RI dulu untuk melihat elektabilitas dirinya. Itu penentunya. "Tapi Tuhan yang punya rencana, tetap saja kita haris ikuti takdir," tutupnya. (boy)