Peluang Ekspor, Malaysia Butuh 600 Ton Pisang Setiap Bulan

Rabu 20-11-2019,22:58 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Ilustrasi pisang. (Istimewa) Samarinda, DiswayKaltim.com – Pisang memiliki pangsa pasar yang cukup menggiurkan. Bahkan saat ini pisang sudah diekspor ke mancanegara. Abdullah Khairin, eksportir pisang dari Kaltim sudah beberapa bulan terakhir mengekspor ke Malaysia. Setiap bulan, ia menerima permintaan 600 ton. “Sementara Kaltim saat ini baru bisa menyuplai tidak lebih dari 10 persen,” sebut Abdullah kepada Disway Kaltim, Rabu (20/11/2019) sore. Suplai pisang terbanyak berasal dari Sangkulirang, Kutai Timur. Sementara belum ada pasokan dari kabupaten lain. Untuk memenuhi kuota ekspor, ia mendatangkan pisang dari Kalimantan Selatan dan Sulawesi. Ia menyebut, sejatinya petani di Kaltim dapat memenuhinya. Karena lahan di Bumi Etam relatif luas. “Enggak perlu takut tidak ada pembeli. Sekarang banyak banget. Yang pasti, kalau petani mau, bisa kaya dengan tanam pisang. Kita langsung ambil di tempat. Minimal satu pikap,” bebernya. Selain pisang sanggar, ia juga mengekspor pisang tanduk. Abdullah akan membeli berapa pun pisang tanduk yang dijual petani. Untuk pisang sanggar, ia membelinya dengan harga Rp 5 ribu per sisir. Sedangkan pisang tanduk dihargai Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per biji. “Kalau satu kebun bisa menghasilkan 1.000 pisang tanduk, itu sudah Rp 1 juta. Untuk dapat segitu, hanya perlu 20 pohon,” jelasnya. Ia menyebut, banyak petani pisang di Kaltim yang beralih profesi. Lahannya dijual. Dijadikan lahan tambang. Andai saja petani pisang mau fokus memenuhi kebutuhan ekspor, maka pasar akan menyerapnya. Saat ini, ia hanya bisa mengekspor 30 ton sampai 40 ton per minggu. “Terlalu jauh dari jumlah permintaan di Malaysia. Harapannya pemerintah mau memberikan insentif kepada petani. Agar mau bercocok tanam pisang. Supaya petani punya gairah lagi,” sarannya. Omset ekspor pisang juga cukup tinggi. Setiap satu kontainer pisang dihargai Rp 120 juta. Saban pekan, permintaannya sekira 30 kontainer. Artinya, per minggu omsetnya mencapai Rp 3,6 miliar. “Sayangnya, belum terpenuhi. Ini tantangan kita ke depan,” katanya. (qn/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait