Tim Kemenhub Tinjau Bandara Paser

Kamis 04-08-2022,16:41 WIB
Reporter : Iklan Marketing
Editor : Iklan Marketing

  Paser, nomorsatukaltim.com - Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia akhirnya meninjau bandar udara Paser. Peninjaun dilakukan guna memastikan bagaimana dan sudah sejauh mana kondisi pembangunan bandara yang berada di Desa Rantau Panjang Kecamatan Tanah Grogot. Bandara yang berada di lahan seluas 228 hektare itu diketahui pengerjaannya mulai dilakukan 2011 lalu. Dengan menggunakan APBD Kabupaten Paser sebesar Rp 430 miliar. Namun pada 2014 lalu terpaksa distop karena tersandung persoalan hukum. "Permasalahan hukum sudah ada putusan inkrah, baik perdata maupun pidana. Jadi tidak ada permasalahan lagi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Paser, Katsul Wijaya disela-sela mendampingi rombongan Kemenhub, Kamis (4/8/2022). Katsul membeberkan lokasi bandara tak jauh dari pusat pemerintahan di Kecamatan Tanah Grogot. Juga tidak terlalu jauh dari titik nol IKN Nusantara yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Ia berharap pengerjaan lanjutan dapat dilakukan usai ditinjau. "Ini perlu dipercepat untuk transportasi orang dan barang. Sejauh ini progres pengerjaan pembangunan bandara Paser telah mencapai 53 persen," sambungnya. Ditambahkan Katsul, Pemkab Paser bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bersama DPRD intens ke Kemenhub melakukan komunikasi terkait persyaratan untuk kelanjutan pembangunan bandara. "Permasalahan hukum sudah kelar. Kemudian penyerahan aset tanah dan kajian akademis juga telah dilakukan," ucapnya. Mengenai dampak strategis dari keberadaan bandara di Paser, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Paser Inayatullah mengatakan kalau keberadaannya akan membantu dan memudahkan masyarakat Paser. Di mana saat ini masyarakat Paser yang ingin bepergian menggunakan pesawat, mesti ke Kota Balikpapan terlebih dahulu. Sementara di Kabupaten Paser sendiri, cukup banyak perusahaan yang beroperasi. "Sebagai contoh, untuk kantor cabang saja saat ini tidak diletakkan di Kabupaten Paser. Karena terkendala hal transportasi untuk para eksekutifnya. Dengan adanya bandara ini dan sudah dikomunikasikan, mereka siap untuk membangun kantor cabang untuk para eksekutifnya," tuturnya. Menurut Inayatullah, dampak strategis ini telah dipresentasikan di Kementerian Perhubungan. Termasuk data-data perusahaan yang beroperasi di Paser. Misal untuk perusahaan batu bara. Yang saat ini ada yang jumlah produksinya mencapai 34 juta ton per tahun. Ada juga yang jumlah produksinya mencapai 900 ribu ton per taahun. Dijelaskan juga keberadaan perusahaan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Paser. Salah satunya milik BUMN. Yang memiliki areal lahan lebih dari 62 ribu hektare. Kemudian terdapat juga tiga pabrik Crude Palm Oil (CPO) di Kabupaten Paser, serta terdapat 18 Pabrik Kelapa Sawit. "Termasuk juga dijelaskan mengenai keberadaan Pasir Petroleum Resources Limited di Kecamatan Pasir Belengkong yang sudah produksi 300 barel per hari. Kemudian ada tiga perusahaan izin pemanfaatan kayu hutan tanaman industri," pungkas Inayatullah.(adv/asa)

Tags :
Kategori :

Terkait