Samarinda Mulai Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Senin 17-01-2022,14:12 WIB
Reporter : diskal18
Editor : diskal18

SAMARINDA, nomorsatukaltim. com – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar vaksinasi COVID-19 untuk anak berusia 6-11 tahun. Hal ini guna mencegah transmisi lokal di lingkungan SD dan SMP di Samarinda yang telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pelaksanakan vaksinasi anak ini dilakukan di Plaza Mulia Samarinda pada Senin, 17 Januari 2022. Sebanyak 1.700 siswa dari SDN 008 Samarinda dan SD Muhammadiyah 1 yang mendapatkan vaksin COVID-19 berjenis Sinovac. Pelaksanaan vaksinasi anak ini adalah bentuk kerja sama Pemkot Samarinda bersama TNI-Polres untuk percepatan vaksinasi di Samarinda. Pelaksanaan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun. Baca juga: Vaksinasi Anak untuk Pelajar di Paser Segera Dimulai Andi Harun mengakui, pelaksanaan vaksinasi ini telah ditunggu lama. Apalagi sudah banyaknya sekolah yang melaksanakan PTM. “Kita harus bersyukur semua karena Samarinda akhirnya bisa memulai melaksanakan vaksinasi 6-11 tahun. Karena memang sudah lama kita menunggu dari kemarin. Vaksin kita sudah siap, cuman memang dimulai dari Balikpapan dan kita bersyukur kita sudah mulai vaksin,” ujar Andi kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Dengan adanya vaksinasi anak 6-11 tahun ini, bisa memungkinkan pelaksanaan PTM di Samarinda 100 persen. Namun, Andi menyatakan Pemkot Samarinda masih terus mempelajari perkembangan kasus COVID-19. Terutama awal 2022 ini, varian baru COVID-19 Omicron telah masuk ke Indonesia. Menurut data yang dihimpun oleh Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim ini, belasan sekolah di Jakarta yang sudah melaksanakan PTM terpaksa harus dihentikan sementara. Karena 525 kasus dari 725 kasus positif COVID-19 berasal dari wilayah sekolah dan perjalanan luar negeri. Selain itu, sudah ada 180 kasus yang berasal dari transmisi lokal. Jadi Samarinda saat ini memang sudah harus mewaspadai perkembangan kasus ini. “Evaluasi terus menerus kita laksanakan sambil melihat fenomena kasus yang ada di DKI Jakarta dan tempat lain. Tapi kita tidak boleh panik. Kita harus tetap tenang melihat perkembangannya.” “Pada saat dibutuhkan pengetatan, kita ketatkan. Tapi pada saat belum dibutuhkan, kami masih perlonggar. Tapi dengan catatan pengetatan protokol kesehatan wajib harus kita laksanakan,” tegas Andi. Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda Asli Nuryadin menceritakan beberapa murid memang sempat merasa ketakutan ketika divaksin. Namun, dalam acara vaksinasi ini terhitung lancar tanpa kendala. Pelaksanaan vaksinasi ini pun tidak hanya dilakukan di Plaza Mulia saja, namun di beberapa sekolah pula. Satu diantaranya, SDN 001 Samarinda dan SDN 004 Samarinda. Karena Pemkot Samarinda memiliki target 7 ribu - 8 ribu siswa per harinya. Memang secara keseluruhan, vaksinasi anak 6-11 tahun ini ditargetkan sebanyak 86 ribu. Jadi, diperkirakan akan selesai pada 15 hari. “Insyallah selesai. Makanya ini dilakukan tiap hari,” ungkap Asli. Hingga saat ini, memang masih ada beberapa SD yang belum melakukan PTM. Menurut Asli, ini bukan karena ada persyaratan murid wajib vaksin. Belum 100 persen ini, karena Pemkot Samarinda berasaskan kehati-hatian. “Sebenarnya PTM itu tidak mesti harus muridnya harus divaksin. Tapi lebih elok, lebih baik, anaknya divaksin. SD dan PAUD sudah 75 persen. Dengan vaksin bisa lebih percaya lagi. “ “Sekitar 75-80 persen sekolah melakukan PTM walaupun terbatas. Kita masih mengikuti pola terbatas. Yaitu 2 jam per hari. Yang penting happy dulu,” terang Asli. Pelaksanaan vaksinasi anak 6-11 tahun ini sebagai penyemangat orang tua dan anak-anak untuk bersekolah kembali. Meskipun begitu, varian Omicron memang menjadi titik balik pemerintah akan meneruskan pelaksanaan PTM atau dihentikan dulu sementara. DSH/ZUL Editor: Muhammad Zulfikar Akbar

Tags :
Kategori :

Terkait