Keroyokan Perbanyak Wirausaha di Balikpapan

Rabu 30-10-2019,19:06 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Balikpapan, Doortje Marpaung. Dispora Bikin Pelatihan, Dinas Koperasi UMKM Target Cetak 100 Wirausaha Balikpapan, DiswayKaltim.com - Pemerintah Kota Balikpapan semakin serius menciptakan para pelaku usaha baru. Hal ini bisa dilihat dari keterlibatan sejumlah organisasi perangkat daerah dalam menangani kewirausahaan. Contohnya Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian. Minggu lalu, dinas yang menangani para pemuda itu menggelar pelatihan dan motivasi bagi pelaku usaha pemula. Mereka mendatangkan mentor, pakar, sekaligus regulator supaya anak-anak muda tertarik bikin usaha sendiri. Ujung-ujungnya, mendorong angkatan kerja agar menciptakan lapangan pekerjaan. Alih-alih menjadi pencari kerja. Seakan tak mau kalah, Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Balikpapan, menargetkan 100 wirausaha baru. Caranya mirip tapi tak sama: pelatihan. Jika Disporapar melatih anak-anak muda, Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian menyasar warga senior. Mereka yang sudah berkeluarga ataupun belum, calon pensiunan dan pensiunan, ataupun korban PHK dilatih bikin usaha. “Sesuai hasil rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, kami menargetkan 100 wirausaha baru setiap tahun,” kata Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Balikpapan, Doortje Marpaung, Rabu (30/10/2019). Sebagai strategi mencapai target itu, Dinas Koperasi dan UMKM menggandeng perusahaan swasta dan BUMN. “Pelatihan itu dilakukan dalam rangka meningkatkan SDM UMKM, apalagi tak lama lagi Kaltim jadi ibu kota negara, yang membuat persaingan semakin sengit,” kata Doortje lagi. Saat ini, sambung dia, wirausaha baru yang muncul didominasi sektor kuliner, kerajinan dan perdagangan. Meski begitu, sektor ekonomi kreatif juga mulai digarap. Apalagi Badan Ekonomi Kreatif juga telah menetapkan Balikpapan sebagai Kota Pengembang dan Permainan. “Kita (pemerintah) akan gali potensi lainnya dari 16 subsektor ekonomi kreatif,” terangnya. Doortje bilang, menumbuhkan 100 wirausaha baru merupakan tantangan yang tak mudah. “Mudah-mudahan bisa mencapai target. (apalagi) hampir tiap tahun (target) selalu naik,” ucapnya. Ketika disinggung tingkat keberhasilan wirausaha baru yang muncul, dengan meyakinkan Doortje menyebut 70 persen mampu bertahan. Data itu diperoleh dari dinas, dan izin pelaku usaha yang diterbitkan kelurahan. “Evaluasi juga dilakukan untuk tolak ukur keberhasilan dari sebuah program. UMKM juga bisa memberikan masukan. Saya rasa dari 100 wirausaha yang mampu survive 70 persen. Karena kami mendata itu melalui izin yang dimiliki melalui kelurahan. Kita evaluasi dari situ,” tegasnya. Dia menambahkan pelaku usaha harus jeli melihat peluang dalam memasarkan produk. Misalnya saja melalui teknologi. Dengan smartphone yang kini sudah dimiliki sebagian besar pelaku usaha, mereka sudah bisa melakukan promosi dan penjualan produk. “Yang penting harus memberikan kualitas yang terbaik kepada konsumen,” pungkasnya. (fey)

Tags :
Kategori :

Terkait