Satu persatu program unggulan Pemkot Bontang diluncurkan. Kini giliran Wifi gratis yang bisa dinikmati masyarakat.
nomorsatukaltim.com - PEMKOT Bontang di bawah pemerintahan Basri Rase dan Najirah punya program Bontang Bebas Kuota. Program itu diimplementasikan dalam wujud Wifi gratis, yang resmi diluncurkan Kamis (21/10/2021) pagi di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Bontang. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang jadi perangkat daerah yang mengelola program tersebut.
Peluncurannya dilakukan Wakil Wali Kota Bontang Najirah, didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Diskominfo Kaltim M Faisal, camat, lurah, dan perwakilan perusahaan. Dengan menekan layar tablet, ke-251 titik Wifi gratis yang dipasang Diskominfo Bontang telah diaktifkan dan siap dinikmati masyarakat.
Wawali Najirah dalam sambutannya mengungkap kegembiraannya atas peluncuran Wifi gratis. Sebab, hal ini sebagai wujud pemenuhan program Bontang Bebas Kuota yang dicanangkan bersama Wali Kota Basri Rase.
Baca juga: Pemkot Bontang Siapkan Call Center 112“Saya berharap kegiatan ini bukan hanya sekadar seremoni untuk pemenuhan program pemerintah, tetapi dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat,” ujarnya dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN).
Najirah menyebut, Bontang telah terpilih sebagai salah satu dari 100 kota menuju smart city. Hal itu berdampak besar bagi ekosistem kota cerdas, terutama transformasi digital dalam administrasi pemerintahan maupun pelayanan publik. Karena itu, kata Najirah, internet jadi kebutuhan dasar untuk proses digitalisasi menuju kota cerdas.
Ia berharap dengan peluncuran Wifi gratis sebagai wujud program Bontang Bebas Kuota, semua informasi pembangunan dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Pun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penguatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sentra wisata kuliner, dan industri kreatif.
Sementara di sektor pendidikan, dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh (PJJ) apalagi di masa pandemi saat ini.
“Dengan program ini, kami harap tak ada lagi masyarakat Bontang yang termarginalkan, sesuai dengan visi misi kami Bontang yang berkelanjutan, laik huni, cerdas, dan berwawasan lingkungan melalui pemantapan ekonomi, sosial budaya, dan infrastruktur serta pelestarian lingkungan hidup,” tuturnya.
Kepala Diskominfo Bontang, Dasuki mengatakan, ke-251 titik ini adalah awal. Ditargetkan, ke depan akan terpasang 500 hingga 800 titik lagi agar sebagian besar masyarakat Bontang merasakan Wifi gratis.
“Idealnya dengan jumlah penduduk Bontang 185 ribu jiwa, terpasang sekitar 4 ribu titik. Namun untuk sekarang 251 titik dulu, setelahnya bertahap terus ditambah,” kata Dasuki.
Ia merincikan, Wifi gratis ini memerlukan anggaran sekira Rp 1,5 miliar, yang terbagi sekira Rp 687,8 juta untuk pemasangan di masyarakat, sekira Rp 348 juta untuk di kantor perangkat daerah, dan sekira Rp 463 juta untuk pembuatan aplikasinya. Pemasangan dilakukan di gedung pertemuan atau rumah RT, dan dapat menjangkau 30 perangkat dalam radius 30 meter.
“Kecepatannya 50 mbps, dirasa cukup untuk 30 perangkat,” ujarnya.
Sementara itu, ada perbedaan kecepatan antara titik di darat dan pesisir. Kata Dasuki, penentuan kecepatan akses internet dihitung berdasarkan topologi dan jumlah penduduknya.
“Di pesisir kan satu pulau tidak banyak orang, setelah dihitung 7 mbps sudah cukup. Buktinya tadi langsung diuji coba lewat Zoom, lancar tidak ada masalah,” jelasnya.
Pemasangan Wifi gratis ini bekerja sama dengan Telkom sebagai penyedia jaringannya. Karena itu, selain Diskominfo yang melakukan monitoring dan evaluasi, Telkom juga punya tugas yang sama sekaligus menyediakan kanal aduan jika Wifi gratis mengalami masalah.
“Masyarakat dapat menghubungi email tenesa@telkom.co.id, nomor telepon 08001835566 untuk tollfree, dan 081312076785 untuk panggilan berbayar,” kata Dasuki.
Selain itu, agar mewujudkan internet sehat, Diskominfo dan Telkom menutup akses khusus ke tiga konten. Yakni konten pornografi, game online, dan judi online. Hal ini agar meminimalisasi dampak buruk dari internet, dan menggunakan internet lebih bijak lagi.
“Per hari ini (kemarin, Red.) sudah diblokir,” tandasnya.
Program Wifi gratis ini pun mendapat apresiasi dari Kepala Diskominfo Kaltim, M Faisal. Ia bahkan menyebut, Bontang merupakan daerah pertama di Kaltim yang berhasil mewujudkan program ini.
“Daerah lain ada yang baru rencana-rencana, Bontang sudah bisa mewujudkannya, saya harap ini jadi role model bagi daerah lain,” kata Faisal. (adv/zul)