Tapi sekali lagi, bukan kebiasaan Isran kalau hanya berbicara normatif. Ia, antara bergurau, sekadar membakar semangat, atau serius. Bilang kalau Kaltim dilihatnya masih memungkinkan menempati posisi tiga besar.
“Saya perkirakan dan punya harapan besar kita bukan juara lima, tapi bisa juara tiga. Paling tidak itu, bahkan kalau bisa harus juara dua. Karena kita ini juga wilayah timur.”
“Kita pernah jadi tuan rumah dengan posisi tiga. Lalu di PON selanjutnya kita posisi lima. Artinya, di luar Pulau Jawa, Kaltim diperhitungkan.”
“Jadi berbahagia lah dan berbangga lah dengan prestasi kita selama ini. Bayangkan di Jawa 60 persen penduduk Republik Indonesia. Nah kita di luar Pulau Jawa, Sumatera, Bangkabelitung, Riau, Kalimantan, Sulawesi sampai NTB, Bali adalah sisanya. Ini yangharus dijadikan pemicu dan semangat untuk berjuang di Papua.”
“Jangan berburuk sangka pada tuan rumah Papua, enggak boleh itu. Karena dia tuan rumah lalu apa pun akan dilakukan. Tidak begitu. Tetap lah berjuang. Dan yakin bisa kita lakukan,” ujar Isran antusias.
Menutup sambutannya, Isran berencana mentransfer ilmu kanuragan yang ia punya. Agar para atlet punya semangat ganda di Papua. Yang tentunya, itu hanya lah bercanda.
“Andaikan saya punya energi khusus yang bisa buat tambahan semangat kalian, pasti saya kasihkan.”
“Tapi saya ora (tidak) punya,” tutup Isran yang disambut gelak tawa dan tubian tepuk tangan yang paling meriah.
*
Terpisah, Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya menyampaikan optimismenya untuk mendapat hal besar di Papua nanti. Pasalnya, kontingen Kaltim sudah melakoni sejumlah persiapan penting dan berjenjang sejak tahun 2020. Bermuara pada pemusatan latihan daerah (Puslatda) alias pelatihan terpadu. Yang diselenggarakan di beberapa daerah di Kaltim (menyesuaikan venue latihan) selama 3 bulan terakhir. Dengan beberapa pekan terakhir, semua cabor sudah menjalani latihan tanding (try out) domestik sebelum bertarung di Bumi Cendrawasih.
“Dalam persiapan menyambut PON XX Papua, KONI Kaltim telah melaksanakan TC Sentralisasi bagi atlet dan pelatih selama tiga bulan. Kegiatan tersebut berpusat di Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Berau,” ungkapnya.
Selain para kontingen, Kaltim juga akan menerjunkan puluhan orang lainnya sebagai perangkat pertandingan. Tentunya ini merupakan sebuah kehormatan bagi Kaltim di bidang olahraga. Karena secara tidak langsung, kualitas SDM yang Kaltim punya, sudah diakui untuk memimpin laga-laga bertaraf nasional.
“Kami juga melaporkan, bahwa terdapat 53 wasit Kaltim yang dipercaya jadi wasit dalam PON. Terima kasih kepada pemprov yang telah mendukung selama masa persiapan,” pungkasnya.
TENTANG KALTIM DI PON PAPUA
- Di babak kualifikasi; Pra PON 2019, Kaltim menempati peringkat 4 nasional (Papua tidak ikut). Dengan perolehan 47 emas, 59 perak, dan 54 perunggu. Benua Etam finis di bawah Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
- Dari Pra PON, Kaltim meloloskan 437 atlet ke putaran final PON Papua ke-20. Dengan rincian 326 atlet masuk zona medali, 111 atlet masuk zona peringkat.
- Ketentuan atlet yang lolos ke putaran final adalah mereka yang menembus 6 besar di babak kualifikasi. 3 besar adalah zona medali. Peringkat keempat hingga keenam disebut zona peringkat.
- Selanjutnya, setiap daerah bebas menentukan akan memberangkatkan berapa atlet. Apakah kesemuanya, atau hanya mengirim atlet dari zona medali saja.
- Pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Kaltim 2019, Gubernur Isran Noor memutuskan untuk hanya mengirim atlet dari zona medali saja.
- Data per Januari 2020, jumlah atlet Kaltim yang akan berlaga di Papua sebanyak 319 atlet untuk 32 dari 37 cabor yang dipertandingkan.
- Alasan mengirim zona medali erat kaitannya dengan biaya perjalanan, akomodasi, dan konsumsi selama di Papua yang relatif mahal.
- Seiring berjalannya masa persiapan, Kaltim menambah keikutsertaan dengan memasukkan beberapa nama dari peraih zona peringkat Pra PON 2019.
- Jumlah atlet terkini yang berangkat ke Papua adalah sebanyak 370 atlet.
- Jumlah kontingen Kaltim bertotal 720 orang. Di luar atlet, terdapat 99 pelatih, ofisial teknik 15 orang, manajer 36 orang, lalu ofisial kontingen 200 orang.
- PON XX Papua 2020 harusnya digelar mulai 2 Oktober 2020. Namun karena pandemi, pemerintah pusat menunda PON selama setahun.
- Puslatda KONI Kaltim tahun ini hanya dilangsungkan 3 bulan, dari idealnya 6 bulan jelang PON. Hal ini disebabkan pandemi dan kebijakan pemerintah soal pembatasan.
- Tak satu pun cabor dari Kaltim yang menjalani Training Center di luar negeri. Lazimnya, semua cabor akan menjalani masa persiapan akhir di negeri orang. Menyesuaikan di mana pusat kekuatan dunia dari masing-masing cabor.
- Kaltim menaruh target finis di posisi 5 besar pada PON tahun ini.