Sambut IKN: Anak Muda, Jangan Rebahan Terus Ya..
Selasa 29-06-2021,08:56 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono
Keputusan pemerintah memindahkan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur merupakan berkah bagi anak-anak muda. Selain terlibat dalam pembangunan, merekalah yang akan menghuni kota masa depan Indonesia.
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Karena itu, para pemuda di Kalimantan Timur harus mulai mempersiapkan diri. Membekali dengan pengetahuan, mental, serta keterampilan lainnya.
“Selain harus memiliki hard skill, pemuda kita harus punya soft skill, agar dapat bersaing dengan SDM dari luar daerah,” kata Nurlena Rahmad Mas’ud. Ia berbicara sebagai tamu dalam diskusi Ngopi Sore garapan Diskominfo dan Disway Kaltim.
Program Ngobrol Pintar, Santai dan Inspiratif itu digelar secara live streaming dan interaktif melalui kanal media sosial Diskominfo. Dipandu oleh presenter ayu, Leliyana Andriyani. Nurlena yang baru diangkat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Balikpapan, tampil bersama Cahaya Nur Hikmah. Perempuan muda sarat prestasi di bidang pariwisata.
Menurut Nurlena, Kaltim menjadi ibu kota negara tentu memberikan dampak positif. Dari sektor ekonomi, infrastruktur dan lainnya. Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi IKN. Karena banyak peluang yang bisa ditangkap.
“Apalagi Balikpapan sebagai kota penyangga, sama halnya dengan Kota Samarinda,” kata Nurlena yang berbicara dalam tema “Peluang IKN untuk Perempuan di Kaltim.”
Ia menggaris bawahi pentingnya hard skill atau keterampilan, tetapi soft skill, yaitu kepribadian juga sama pentingnya. “Seperti kemampuan komunikasi, kejujuran, kerja keras, itu adalah soft skill yang turut menentukan keberhasilan kita,” imbuh Ketua Dekranasda Balikpapan itu.
Perempuan pun juga harus mempersiapkan diri, meskipun sebagai perempuan memiliki kewajiban sebagai kodratnya. “Kita semua siap ga siap harus siap. Wanita di Kaltim sebagai IKN itu luar biasa. Jangan sampai menjadi penonton di kampung sendiri,” tutur Nurlena.
Untuk siap, perempuan dan anak muda bisa menciptakan sesuatu yang berbeda. Sebagai perempuan dapat mengasah diri, mengasuh anak-anaknya untuk mempersiapkan masa depan. Terutama dalam menyambut IKN
Seperti mengasah bakat sehingga bisa menciptakan UMKM di Balikpapan, kemudian memberikan anak-anak yang kuat. “Karena nanti banyak yang datang. Menyiapkan dari diri kita, kekuatan ekonomi dan ketrampilan,” bebernya.
Untuk itu, anak muda atau generasi harus dipersiapkan. Karena kedepan persaingan SDM akan lebih ketat. SDM lokal akan bersaing dengan lur daerah. “Peluang perempuan sendiri, kita sebagai perempuan harus memiliki kekuatan untuk menciptakan anak kita lebih kuat. Anak-anak muda yang arus dipersiapkan. Dari luar Balikpapan dan Kaltim pasti berdatangan dari luar daerah,” ujarnya.
Untuk mempersiapkan itu, generasi muda harus mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan mengupdate kembali. Karena sekarang ini ilmu telah berkembang termasuk Teknologi Informasinya. Untuk mengasah itu pihaknya juga berencana membuat program pelatihan.
“Jangan rebahan terus karena pandemi. Mari kita lebih produktif dengan teknologi yang serba maju. IKN sudah di depan mata,” ujarnya.
Nurlena mengaku bahwa memang kodratnya adalah melahirkan, menyusui dan memasak. Meski demikian banyak wanita hebat yang bisa melakukan banyak hal dengan kodrat yang dimiliki.
“Walaupun ada keterbatasan tetap berbuat untuk berusaha. Saya dulu ibu rumah tangga, saya juga ga pernah ikut aktivitas. Semenjak suami saya masuk di pemerintahan menjadi hal baru. Mau tidak mau saya harus belajar. Bagaimana menguatkan diri. Tapi izin dulu dengan suami, kalau sudah izin pasti bisa berbuat untuk bisa berbuat bagi orang banyak,” tandasnya.
Semenjak menjadi Ketua Penggerak PKK banyak PR harus kejarkannya. Salah satu yang dilakukan adalah diskusi dengan orang-orang yang berpengalan di bidangnya. Kemudian peninjauan untuk mengetahui bagaimana hambatan dan apa yang sudah diraih. Itu yang harus kita lakukan. “Kenapa harus ke lapangan tanpa ke lokasi kita tidak tahu. Apa kekurangan dan kelebihannya,” urainya.
Adapun Dekranasda pihaknya sangat menyukai aktivitas tersebut. Mengingat perempuan kelahiran Balikpapan ini sangat menyukai fashion dan kuliner. Sehingga menurutnya, banyak peluang yang bisa dikembangkan di Dekranasda.
“Di situ peluang untuk wanita Balikpapan itu banyak banget. Jadi saya suka melihat sesuatu yang indah, rapi dan serasi. Bagaimana Dekranasda maju dengan keindahannya, banyak lautnya bagaimana menciptakan hal yang baru di Balikpapan. Saya ingin kota Balikpapan anak mudanya terus berkarya,” tukasnya.
Selain itu, pihaknya berencana membuat program pelatihan membatik karena Balikpapan membutuhkan hal ini. Pelatihan ini bukan hanya mengenal batik dan membuatnya. Tetapi bagaimana nanti batik Balikpapan dikenal secara nasional dan internasional.
“Dalam waktu dekat, dengan PKK dan Dekranasda. Nanti anak-anak bisa dilatih. Karena sekarang pandemi jangan berkumpul terlalu banyak. Hanya pelatihan dengan jumlah yang tidak banyak, tetapi dilakukan di ruang terbuka,” katanya. Selain itu, pelatihan lainnya yang bisa digali.
“Kita sebagai wanita punya talenta, kadang kita minder atau kurang percaya diri. Mari kita sama wanita Kaltim kita bangkitkan apa yang ada digali dan diasah. Perempuan itu punya insting. Mengasah dengan melihat peluang,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Cahaya Nur Hikmah. Menurutnya, anak muda harus bersaing dengan SDM dari luar. Karena SDM di luar memiliki mental yang luar biasa kuat. Sehingga SDM lokal pun harus punya pola pikir yang kuat dan harus mengasah kualitas diri.
“Baca peluangnya, apapun yang disuka, kemudian dilihat dan upgrade diri,” sebutnya.
Karena, tantangan terbesar yang akan dihadapi adalah harus beradaptasi dengan perubahan. Karena itu, generasi muda harus berdaptasi dan jangan membatasi diri. “Jangan membatasi diri dengan perubahan yang ada. Kita tidak bisa menahan pemikiran kita yang konservatif dan membatasi diri,” tekannya.
Hikmah menambahkan bahwa dengan tantangan ke depan anak muda harus mampu mengenali kemampuan diri.
“Intinya harus mengenali diri kalian, apa yang disuka. Kalau belum tahu apa yang ingin dilakukan maka sukai apa yang kamu lakukan sampai keuangan stabil.”
“Kemudian membuat usaha yang disuka. Jangan membatasi diri dengan pikiran sendiri. Mulai dari diri sendiri, gerak aja dulu jangan pernah berhenti bergerak dan beradaptasi agar tidak tertinggal,” pungkasnya. (*)
Pewarta: Ferry Cahyanti
Tags :
Kategori :