Selama 25 tahun berkarir, 4 tahun 2 bulan dihabiskan bertugas di Kalimantan. Hingga akhirnya Bumi Borneo membuat Irwan Zuhri jatuh hati.------------------------------------------------------------------------------------- GESEKAN dawai biola mengeluarkan alunan syahdu tarian Gending Sriwijaya. Irama mendayu nan merdu mengiringi langkah Irwan Zuhri bersama istri, Erma Irwan Zuhri. Di belakang mereka mengikuti Andri Hariwibowo bersama istri, Ririn Andri Hariwibowo. Berempat mereka memasuki ballroom Hotel Novotel yang sudah ramai. Karyawan PT Pertamina EP (PEP) Asset 5 dari berbagai lapangan hadir. Juga karyawan kantor pusat beserta keluarga. Malam itu, Kamis (17/10/2019) adalah malam pisah sambut keduanya. Segenap insan PEP Asset 5 melepas kepindahan general manager (GM) mereka. Orang yang memimpin selama 2 tahun 3 bulan. Persisnya sejak 1 Juni 2017 hingga 31 September 2019. Journey Celebration of Irwan Zuhri, tema acara malam itu. Andri Hariwibowo menggantikan posisi Irwan sejak 1 Oktober 2019. Sebelumnya, Ia menjabat Field Manager (FM) PEP Asset 3 Jatibarang. Hadir juga saat pisah sambut Wagub Kaltara Udin Hianggio, Kepala SKK Migas Perwakilan Kalsul Saifuddin, Direktur Pam Obvitnas Kombes Pol Margianto, Dirut RS Pertamina Tanjung Farah Alkatiri, Bupati Bulungan Sudjati, Wabup Tabalong Mawardi, Wawali Balikpapan Rahmad Mas’ud serta jajaran Forkopimda Balikpapan lainnya. 19 Agustus 2015 adalah kali pertama Irwan menginjakkan kaki di Kalimantan. Tepatnya di bumi Saraba Kawa. Irwan dipercaya menjadi Field Manager (FM) Tanjung, di Kalimantan Selatan. Selama di Tanjung ia belajar banyak hal. Dalam dunia pekerjaan, juga kehidupan sosial. Salah satunya belajar bahasa Banjar. “Saya cuma tahu sedikit. Nang ganal dan bungas,” selorohnya disambut tawa hadirin. Kalimantan disebut Irwan sebagai tempat favorit selama bertugas. Sejak 1993 lalu Irwan sudah mengelilingi wilayah kerja Pertamina EP. Mulai Aceh saat pertama kali bertugas, Medan, Cirebon hingga ke Kalimantan. Tanjung, Sanga-Sanga, Sangatta, Bunyu, Tarakan dan Balikpapan dikunjungi dalam waktu 4 tahun 2 bulan. Bagi Irwan, itu bukan waktu yang sebentar. Banyak lelah, peluh, serta ketegangan. Semua dilalui bersama-sama. Begitu pula saat memimpin PEP Asset 5. Produksi berhasil digenjot dari sebelumnya 15 ribu menjadi 18 ribu barel minyak per hari. “Saya bangga didampingi rekan-rekan di Asset 5,” kata Irwan.
(Puisi Perpisahan Irwan Zuhri) “Makan manggis jangan dibuang kulitnya, semangka merah manis rasanya, mohon maaf atas segala kesalahan tindak tanduk dan kata, semoga kita dapat bertemu kembali di waktu dan tempat lainnya”Irwan sendiri akan memimpin PT Pertamina Hulu Rokan. Anak perusahaan Pertamina yang mengambil kelola Blok Rokan. Salah satu blok minyak dengan produksi terbesar di Indonesia. Kini menghasilkan sekitar 190 ribu barel minyak per hari. Blok ini sudah dikelola Chevron Pacific Indonesia (CPI) sejak 1973. Sumur Minas di blok ini pernah mencapai produksi puncak. Sekitar 440 ribu barel minyak per hari. Kepala SKK Migas Wilayah Kalsul Saifuddin menyebut Irwan Zuhri “naik kelas”. Akan memimpin pengelolaan blok dengan produksi tinggi. Lebih sepuluh kali lipat dari produksi PEP Asset 5 saat ini: sekira 18 ribu BOPD. Di mata Saifuddin, tanggungjawab itu akan mampu diemban dengan baik. “Saya bertemu beliau pertama kali saat alih kelola PHM. Orangnya humble. Dan tipikal orang menyukai tantangan,” ujarnya. Irwan pun punya tekad besar. Pertamina harus mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri. Semangat ini akan dibawanya. Memastikan produksi Blok Rokan tidak boleh turun. Utamanya sejak saat alih kelola 7 Agustus 2021 nanti. “Terima kasih atas dukungannya. Saya masih ingin kembali ke bumi Kalimantan,” imbuhnya. (eny)